Sleman (15/2/2020) konidiy.or.id – Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) kian mematangkan persiapan guna menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang dijadwalkan akan terselenggara pada 20 Oktober – 2 November 2020 mendatang. Salah satunya, bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY), mengadakan program tes fisik kembali bagi para atlet Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) PON XX DIY di Hall Tennis Indoor serta Stadion Atletik dan Sepakbola FIK UNY pada Sabtu (15/2/2020). Adapun sejumlah 132 atlet dan 45 pelatih dari 24 subcabang olahraga (subcabor) hadir mengikuti tes tersebut. Sedangkan 9 atlet dan 9 pelatih dari 8 subcabor, izin tidak hadir. Seperti menembak, renang artistik, terbang layang, bola voli pantai, balap motor, taekwondo, dan billiar.
Dikemukakan oleh Ketua Bidang (Kabid) Pembinaan Prestasi KONI DIY Dr. Ria Lumintuarso, M.Si., program yang diadakan pertama kali pada tahun 2020, terutama setelah Pencanangan Puslatda DIY PON XX 2020 Papua pada 6 Februari 2020 lalu ini, dilaksanakan untuk menentukan standar kondisi fisik atlet dan menjadi awal yang penting untuk pemrogaman latihan selanjutnya. Melalui tes fisik tersebut, Pelatih Puslatda PON XX juga diharapkan dapat memahami kelebihan dan kekurangan atlet.
“Tes fisik secara umum dilaksanakan 2 (dua) kali, yakni pada Februari ini dan pada bulan Juni. Lalu secara khusus nanti cabor sebanyak 2 sampai dengan 3 kali,” ujar Ria melalui jaringan whatsapp pada Sabtu (15/2).
Ketua Umum KONI DIY Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO., yang dihubungi secara terpisah juga menjelaskan, bahwa tujuan dilaksanakannya tes fisik ini untuk mengetahui kondisi fisik atlet setelah Babak Kualifikasi (BK) Pra-PON pada tahun 2019 lalu. Selain itu, sebagai dasar untuk menyusun program Puslatda PON. Dan dengan data kondisi fisik atlet yang terbaru ini, dapat disusun program latihan selama 8 (delapan) bulan ke depan. Itu tak lepas dari akan dimulainya periode persiapan umum, persiapan khusus, hingga pra-kompetisi, termasuk di dalamnya program ‘try out’, yang kemudian dilanjutkan periode kompetisi hingga puncak gelaran PON.
“Saat tes fisik pagi (15/2) ini, dari laporan Dokter KONI DIY, sekitar 14 atlet yang ada keluhan fisik, seperti cedera ringan ‘ankle’, lutut, pinggang, dan bahu. Kasus cedera ini ‘warning’ dan sebagai bahan masukan atau evaluasi kepada pelatih juga, terkait dengan beban dan program latihan selama ini,” jelas Prof. Djoko.
Sementara itu Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan (PKL) FIK UNY Dr. Fauzi, M.Si., mewakili Ketua Jurusan PKL Dr. Endang Rini Sukamti, MS., menambahkan, ada sekitar 40 personel dari FIK UNY yang turut membantu terlaksananya program KONI DIY tersebut, baik dari unsur dosen pengajar maupun mahasiswa. Dengan 6 (enam) item tes yang meliputi Sprint 30 Meter, Shocken Test, Triple Hop Test, Vertical Jump Test, Side Step Test, dan VO2 Max atau Beep Test. Kesemuanya mencakup kekuatan, daya tahan, kelincahan, hingga kecepatan.
Berikut ini daftar kehadiran atlet dan pelatih Puslatda PON XX yang mengikuti tes fisik KONI DIY pada Sabtu (15/2). Adalah cabor dan subcabor sepatu roda (4 atlet/1 pelatih), terjun payung (6 atlet/2 pelatih), kempo (3 atlet/1 pelatih), tarung derajat (1 atlet/ 1 pelatih), polo air (13 atlet/3 pelatih), panahan (16 atlet/6 pelatih), renang perairan terbuka/ows (1 atlet/1 pelatih), judo (6 atlet/2 pelatih), binaraga (2 atlet/1 pelatih), rugby (28 atlet/6 pelatih), aeromodelling (1 atlet/1 pelatih), gantole (1 atlet/1 pelatih), pencak silat (11 atlet/4 pelatih), atletik (3 atlet/2 pelatih), panjat tebing (3 atlet/1 pelatih), wushu (6 atlet/2 pelatih), catur (1 atlet/1 pelatih), bola voli pantai (8 atlet/3 pelatih), taekwondo (7 atlet/2 pelatih), balap motor (5 atlet/1 pelatih), terbang layang (5 atlet/0 pelatih), serta billiar (1 atlet/3 pelatih).
Foto & Teks : Bidang Mobilisasi Sumber Daya, Promosi, Media dan Humas KONI DIY