Yogyakarta (26/8/2022) koni.jogjaprov.go.id – Sejumlah 300 atlet pelajar Kota Yogyakarta terpilih mengikuti Tes Identifikasi Bakat Cabang Olahraga (Cabor) Atletik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Balai Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta (BPO Disdikpora DIY), serta Pengda Cabor PASI DIY, di Lintasan Atletik kompleks Stadion Mandala Krida Baru Yogyakarta pada Jum’at (26/8).
“Kegiatan yang kami lakukan di setiap provinsi dan kabupaten/kota ini, untuk mendukung program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) guna meningkatkan prestasi olahraga di Indonesia. Melalui Identifikasi Bakat ini supaya kita juga mendapatkan atlet-atlet baru yang masih muda, untuk bisa dilakukan pembinaan ke depan,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pemanduan dan Pengembangan Bakat Asisten Deputi (Asdep) Pembibitan dan IPTEK Olahraga Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora RI Arodotonafo Wiratama Hulu, S.IK., M.Pd., seusai meninjau penyelenggaraan kegiatan.
Harapannya, dalam 10 hingga 20 tahun ke depan dapat terlihat hasil pembinaan tersebut. Perihal kegiatan tes di atas, dikemukakannya bahwa saat ini dikhususkan pada cabor atletik dengan pengambilan sampel program pembinaan dari Yogyakarta. Sebelumnya kegiatan serupa juga dilaksanakan di kabupaten/kota provinsi lainnya yang ada di Indonesia. DIY sendiri menjadi wilayah ke-26 diselenggarakannya kegiatan tes tersebut.
“Berdasarkan hasil tes dengan total 300 (peserta) ini akan muncul berapa banyak yang memang layak untuk disalurkan ke klub-klub yang ada di Yogyakarta nantinya,” jelas dia.
Sementara itu Perwakilan PB PASI sekaligus Instruktur Pusat Prof. Dr. Ria Lumintuarso, M.Si., menambahkan tahapan tes tersebut dinilai sangat penting. Terlebih dilakukan untuk mengetahui kecocokan atlet yang berbakat ini pada nomor-nomor yang terdapat di cabor atletik. Misalnya sprint, lompat, atau lempar baik untuk jarak menengah maupun jarak jauh.
“Kalau bisa (tahapan selanjutnya) kita sentrakan pembinaan, yang tidak berarti harus lewat KKO atau PPLP, tapi bisa melalui sentra-sentra klub. Makanya kita akan aktifkan klub-klub dan coba berkomunikasi dengan perguruan tinggi yang memiliki UKM, supaya anak-anak ini dibina di UKM sehingga pelatih dari mahasiswa dan atlet dari hasil (tes) ini,” kata Prof. Ria.
Adapun atlet pelajar yang berkesempatan mengikuti tes di atas, memiliki kriteria pendidikan SMP atau sederajat, dengan usia 13-15 tahun, dan tinggi badan minimal 140 centimeter (cm) untuk putra dan 130 cm untuk putri, direkomendasikan oleh guru pendidikan jasmani kesehatan (penjaskes) yang bersangkutan, serta diutamakan yang telah berlatih cabor atletik kurang lebih satu (1) tahun. Sejumlah item tes meliputi tinggi badan (cm), berat badan (kg), rentang tangan (cm), panjang tungkai (cm) , tes sit & reach (cm), tes 40 m (dtk), tes shocken (m), sbj (m), tes frekuensi (kali), dan tes 800 m (menit). Kegiatan tersebut juga menjadi rangkaian dari Bimbingan Teknis (Bimtek) Identifikasi Atlet Cabor Atletik bagi guru olahraga dan pelatih cabor atletik yang dihelat pada 25-28 Agustus 2022.
Caption Foto : Sejumlah atlet pelajar saat menjalani salah satu sesi Tes Identifikasi Bakat Cabang Olahraga (Cabor) Atletik di Lintasan Atletik kompleks Stadion Mandala Krida Baru Yogyakarta pada Jum’at (26/8).
Foto & Teks : Bidang Promosi, Media dan Humas KONI DIY