Yogyakarta (29/3/2022) koni.jogjaprov.go.id – Belum tersedianya sirkuit balap motor yang permanen di Daerah Istimewa Yogyakarta, masih menjadi persoalan utama bagi Pengurus Daerah Cabang Olahraga Ikatan Motor Indonesia (Pengda Cabor IMI) DIY saat ini. Apalagi ketika menggelar program pelatihan bagi para atlet sebagai bentuk persiapan menghadapi kejuaraan nasional (kejurnas) maupun event nasional seperti Pra-PON dan Pekan Olahraga Nasional (PON). Hal ini terungkap dalam kegiatan Kunjungan Kerja (Kunker) Cabor yang dilakukan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY saat bertandang ke Sekretariat IMI DIY pada Selasa (29/3).
Ketua Umum IMI DIY Eka Sulistyana yang hadir dengan didampingi oleh Sekretaris Umum Ir. Basoenondo, Ketua Bidang (Kabid) Organisasi Muhammad Affandi, B.Ac., Kabid Olahraga Sepeda Motor Sarwanto Yoyok, dan jajaran menyampaikan, permasalahan tersebut tentunya menjadi perhatian serius dan hal yang krusial, mengingat jadi salah satu alasan di balik hengkangnya sejumlah pembalap potensial dan berbakat dari DIY ke daerah lain.
“Untuk (olahraga) prestasi, kami meminjam Mandala Krida ke BPO untuk latihan seminggu 3 kali, juga pinjam halaman parkir Maguwoharjo, dan area parkir Pasar Sapi Siyono, itu saja anak-anak sudah merasa senang karena ada tempat latihan. Namun ketika melihat prestasi, semangat juang, kami sebagai orang tua prihatin. Ini kami sampaikan ke KONI DIY supaya bisa bantu upayakan keberadaan sirkuit, tidak usah muluk-muluk dan yang penting bisa digunakan minimal untuk kejurda itu sudah baik,” ujar Ketua Umum IMI DIY Eka Sulistyana.
Pihaknya bahkan berharap DIY bisa memiliki sirkuit yang standar dan dapat dipergunakan untuk kejurnas, seperti Sirkuit Wijen yang berada di Semarang, Jawa Tengah. Dengan tersedianya fasilitas tersebut, menurutnya dapat meningkatkan prestasi atlet sekaligus menjadikan kembali DIY sebagai barometer otomotif Indonesia. Di sisi lain, pada tahun 2022 ini dikemukakan ada sejumlah 34 klub otomotif hobi yang telah melakukan registrasi. Jumlah ini menurun drastis bila dibandingkan pada tahun 2016-2017 lalu yang tercatat berkisar 100 lebih klub, sedangkan pada tahun 2021 ada sejumlah 21 klub yang mendaftar.
Beberapa hal seperti kenaikan biaya kartu anggota dan sistem pendaftaran by online yang belum maksimal dinilai masih menjadi kendala bagi klub untuk mendaftarkan diri. Perihal olahraga prestasi, pihaknya patut berbangga ketika atlet DIY mampu berkiprah dan meraih prestasi di ajang internasional. Salah satunya Veda Ega Pratama yang berhasil meraih podium urutan ketiga pada ajang Asia Talent Cup 2022 seri ke-2 di Sirkuit Losail, Qatar, pada Minggu (6/3).
“Terima kasih sekali IMI DIY untuk pembinaan terhadap atlet-atlet DIY yang berprestasi dan membawa nama baik DIY di tingkat nasional maupun internasional. Meskipun disayangkan Veda kemarin tidak tampil di Mandalika karena cedera dan tidak diizinkan (bertanding). Panitia lebih utamakan masa depan atlet daripada dipaksakan raih prestasi di 1 seri. Ini pengalaman yang bisa kita ambil hikmahnya,” kata Wakil Ketua Umum II KONI DIY Ir. Pramana.
Lebih lanjut disampaikan bahwa DIY dinilai memiliki banyak potensi dalam cabor bermotor. Melihat hal demikian, pihaknya pun mendorong kepada IMI DIY supaya dapat menggelar kejuaraan daerah (kejurda) antarklub se-DIY guna mewadahi hal tersebut, mengingat di tingkat kabupaten/kota belum terdapat kepengurusan cabor. Dengan harapan nantinya dapat mengirimkan atlet-atlet potensial ke event kejurnas, bahkan Pra-PON 2023 dan PON XXI Aceh-Sumut 2024 untuk meraih prestasi terbaik. Selain itu juga diharapkan dapat mewadahi pelatihan lisensi bagi pelatih, dan lainnya, serta cabor dapat segera menggelar kegiatan Musyawarah Daerah (MUSDA) IMI DIY sebelum masa kepengurusan yang telah diperpanjang hingga Desember 2022 habis masa berlakunya. Supaya keberlangsungan organisasi dapat berjalan dengan baik ke depannya.
Wakil Ketua Umum I Teguh Raharjo, S.Pd., M.M., yang juga hadir bersama dengan Kabid Pembinaan Organisasi KONI DIY Nolik Maryono, B.Sc., mengatakan bahwa prestasi akan muncul saat organisasi cabor juga berjalan dengan baik. Termasuk di dalamnya melaksanakan rapat kerja daerah (rakerda) dan kejurda setiap tahun. Sejumlah inovasi dan terobosan yang berani juga diharapkan dapat dilakukan oleh IMI DIY, sehingga dapat menggali segala potensi yang ada di DIY. Semisal dalam hal kesiapan atlet untuk dapat membela daerah maupun negaranya dalam ajang olahraga bergengsi, meskipun tengah dikontrak oleh klub profesional. Kemudian dalam rangka pendataan, pihaknya juga berencana memotret profil pengda cabor maupun badan fungsional keolahragaan DIY.
Sementara itu Sekretaris Umum KONI DIY Drs. Sigit Sapto Raharjo, M.M., menambahkan pihaknya akan berupaya melakukan koordinasi dengan berbagai pihak supaya IMI DIY dapat menggunakan venue Lanud Gading sebagai alternatif tempat pelatihan bagi atlet bermotor DIY. Pada kesempatan ini turut diserahkan bantuan pembinaan organisasi kepada kesekretariatan pengda cabor. Adapun kegiatan kunker cabor tersebut dilaksanakan sesuai dengan amanah dari hasil Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) KONI DIY Tahun 2022.
Caption Foto : KONI DIY saat melakukan Kunjungan Kerja Cabor ke Sekretariat IMI DIY pada Selasa (29/3).
Foto & Teks : Bidang Promosi, Media dan Humas KONI DIY