KONI DIY

logo koni

KONI

Daerah Istimewa Yogyakarta

IKUTI PRA-KUALIFIKASI PON, PERSANI DIY KIRIM ENAM ATLET

IKUTI PRA-KUALIFIKASI PON, PERSANI DIY KIRIM ENAM ATLET

Yogyakarta (29/10/2019) konidiy.or.id – Pengurus Daerah Persatuan Senam Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (Pengda Persani DIY) mengirimkan enam atletnya untuk mengikuti ajang Pra-Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jakarta, Bandung, dan Bogor. Yakni nomor artistik putra dan putri yang diikuti oleh atlet atas nama Restu Fauzi, Sekar Lestari, dan Elmalia Virdania Putri di Gedung Senam Raden Inten Buaran Jakarta Timur pada 1-5 November 2019 . 

Lalu nomor ritmik yang diikuti oleh Caroline Evanthenatania dan Ratumas Amaraduhita RA di Gymnastic Sport Center Arcamanik Bandung pada 5-8 November 2019. Serta nomor aerobic gym yang diikuti oleh Sindy Nur Laila AA di PPPPTK Penjas dan BK Kemendikbud Bogor pada 19-23 Desember 2019. Turut mendampingi Ketua Delegasi Dr. Endang Rini Sukamti, Manajer Ch. Fajar Sriwahyuniati, M.Or., serta Tim Pelatih yakni Tri Yanto, Niken Ayu Novitasari, S.Pd., Rahma Sutarno, S.Pd., Ceilen Mamengki, S.Pd., dan Shafira Cahya Puspita. 

“Target berusaha masuk lima besar baik di aerobic, ritmik, maupun artistik. Karena di senam nomor tanding untuk artistik alat ada lima, jadi putra lima, putri empat, ada beregu dan perorangan. Namun mohon maaf, beregu tidak dikirimkan,” ujar Ketua Delegasi Tim Senam DIY Dr. Endang Rini Sukamti melalui sambutan yang disampaikan dalam Kegiatan Pelepasan Atlet Pra-PON oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY di Ruang Rapat Lantai II KONI DIY pada Senin (28/10/2019). 

Perihal tersebut, lanjut dia, kekuatan atlet senam DIY saat ini belum merata, juga adanya faktor usia, sehingga belum memungkinkan untuk mengirimkan tim beregu. Seperti diketahui, mayoritas atlet senam DIY masih tergolong belia dan belum masuk target usia yang dicantumkan dalam aturan PB Persani. Namun demikian, pihaknya optimis terhadap potensi enam atlet yang dikirimkan ke ajang Pra-Kualifikasi PON, nantinya dapat bersaing dengan daerah lain. Terlebih kini DIY juga telah mengetahui peta kekuatan rivalnya.   

“Sebelumnya kami juga menggelar latih tanding seperti ritmik ke Sragen, aerobic dan ritmik juga berusaha TC ke Jakarta walaupun mandiri. Karena program KONI DIY sangat padat dan banyak yang difasilitasi, kami tidak minta khusus dan Alhamdulillah bisa mandiri. Namun demikian kami mohon doa restunya,” jelas dia. 

Sementara itu Ketua Umum KONI DIY Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO., yang hadir didampingi oleh Sekretaris Umum KONI DIY Drs. Agung Nugroho, M.Si., menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran pengda cabor yang telah mempersiapkan kontingen dalam rangka sukses lolos PON. Tidak lupa beliau juga mengingatkan bahwa keberadaan atlet maupun pelatih yang dikirimkan untuk mengikuti Pra-Kualifikasi PON tidak hanya mewakili Pengda Cabor maupun KONI DIY, namun menjadi wakil representasi dari seluruh masyarakat DIY. Maka dari itu dirinya mendorong supaya atlet dan pelatih berjuang maksimal untuk hasil terbaik demi DIY yang ‘Istimewa’. 

“Targetnya tidak harus juara tapi tampil sebaik-baiknya dan sekuat tenaga untuk lolos Pra-Kualifikasi PON. Untuk atlet harus ‘fighting’ betul, tahan dulu dengan kangen rumah maupun berhubungan dengan pacar. Fokus dan konsentrasi dengan pertandingan yang dihadapi, sehingga dapat memberikan penampilan maksimal. Minimalkan penggunaan gadget, syukur kalau ada jadwal tersendiri, dan ‘off’ kan sebelum jam 9 malam karena jelas mengganggu recovery setelah bertanding,” imbuh Prof. Djoko. 

Foto & Teks : Bidang Media dan Humas KONI DIY

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top