Yogyakarta (27/06/2019) konidiy.or.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Walikota Yogyakarta Drs. H. Haryadi Suyuti dan Wakil Walikota Drs. Heroe Poerwadi, MA., bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Yogyakarta, KONI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), National Paralympic Committe (NPC) DIY dan NPC Kota Yogyakarta, turut mempromosikan ajang olahraga multievent tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yakni Pekan Olahraga Daerah (PORDA) XV dan Pekan Paralimpik Daerah (PEPARDA) II Tahun 2019 kepada para pelaku usaha dalam kegiatan Gathering #MudaBerdayaForJogja Bersinergi Memajukan Olahraga Daerah yang dihelat di Grand Aston Yogyakarta pada Kamis (27/6/2019).
Sebagai tuan rumah penyelenggaraan dua event tersebut, Kota Yogyakarta tidak ingin menjadikan event ini menjadi event olahraga semata, namun juga sebagai event dengan nilai ekonomi tinggi. Hal ini tak lepas dari pelaksanaan event-event olahraga seperti Pekan Olahraga Nasional (PON), SEA Games, Asian Games, bahkan Olimpiade yang selalu sukses dalam dua hal tersebut. Dan melalui ajang PORDA maupun PEPARDA, pihaknya mengajak para pelaku usaha untuk bersama-sama mewujudkan kesuksesan ini, dengan turut memberikan sumbangsihnya dalam meningkatkan perekonomian di Yogyakarta. Dalam pembukaan kegiatan, PORDA akan diikuti sekitar 5.000 atlet dan ofisial dari kontingen kabupaten/kota se-DIY, jumlah ini belum termasuk dengan atlet dan ofisial NPC se-DIY. Dengan lebih dari 40 cabang olahraga (cabor) / subcabor yang akan dipertandingkan di wilayah Kota Yogyakarta maupun kabupaten yang ada di DIY, pada 10 hingga 18 Oktober 2019 mendatang.
“Tiga hari sebelum 10 Oktober 2019, akan peringati HUT ke-263 Tahun Kota Yogyakarta. Kemudian disambung dengan event PORDA dan PEPARDA, di mana event ini akan dibuat menjadi event yang memiliki ekonomi ‘value’ bagi pelaku usaha di Yogyakarta. Rencana kegiatan ini dibuka serta ditutup di Stadion Mandala Krida yang megah dan terbesar di DIY, dengan kapasitas mencapai 40 ribu penonton, ideal kurang lebih 35 ribu,” ujar Haryadi kepada audiens di sela-sela kegiatan gathering.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa nantinya para pelaku usaha seperti perbankan, provider, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan menjadi mitra kerja, tidak hanya sekadar membantu pihak penyelenggara semata semisal dalam hal pembiayaan, namun juga mendapatkan pelayanan terbaik serta benefit misal seperti ‘awareness’ dari masyarakat Yogyakarta, lalu promosi produk maupun perusahaan di wilayah Kota Yogyakarta dengan 14 kecamatan dan 45 kelurahan di dalamnya. Entah itu melalui papan bilboard berukuran besar yang ada di Yogyakarta, media cetak, maupun media elektronik seperti radio dan televisi, dengan waktu sekitar satu bulan lamanya.
Hal ini menurutnya sudah menjadi bagian kontribusi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan kepada para pelaku usaha. Pihaknya pun berharap event ini nantinya tidak hanya meriah dan sukses penyelenggaraan, tetapi juga sukses dalam memajukan ekonomi Yogyakarta. Guna mendukung kegiatan, pihaknya melalui ‘event organizer’ (EO) juga berencana mengadakan bazar, perlombaan drone, dan aneka hiburan di Stadion Mandala Krida Baru Yogyakarta. Tidak ketinggalan, juga bakal dilakukan audit dana yang dihimpun demi akuntabilitas kepada para sponsor. Besar harapannya atas ketersediaan para pelaku usaha ini dalam bersama-sama mewujudkan sinergitas demi kemajuan Yogyakarta bersama.
“Maksud ekonomi itu misal perbankan, bisa dikombinasikan dengan pertumbuhan nasabah, yang mendapat ‘previlege’ seperti apa. Sebab walau tidak dipungut biaya, nasabah bisa menunjukkan gelang dari perbankan misalnya. Lalu space board media iklan di mana ada 16 billboard dan 8 videotron, bisa untuk bapak ibu dalam mengembangkan usaha di Kota Yogyakarta. Harapan kami, bapak ibu untung kami senang,” urainya.
Sementara itu Ketua Umum KONI DIY Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO., yang hadir bersama Wakil Ketua Umum II sekaligus Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) PORDA XV Tahun 2019 Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S., Sekretaris Umum Drs. Agung Nugroho AM, M.Si., serta Ketua Bidang (Kabid) Media dan Humas Nolik Maryono menambahkan, bahwa oleh Peter Oberot sejak tahun 1984 pelaksanaan event olahraga seperti Olimpiade yang selalu merugi ternyata dapat beralih menjadi event yang menghasilkan profit. Dan hal ini bisa saja terjadi dalam pelaksanaan PORDA maupun PEPARDA.
Secara normatif, ada empat hal yang dicanangkan dalam perhelatan olahraga multievent supaya berhasil dan sukses. Pertama, keberhasilan penyelenggaraan yang nantinya tidak lepas dari adanya peninggalan yang kemudian disebut dengan ‘legacy’. Seperti Stadion Gelora Bung Karno (GBK) yang menjadi ‘legacy’ bagi Indonesia sebagai tuan rumah ASIAN Games Tahun 1962 Jakarta saat itu. Kedua, keberhasilan dalam hal prestasi dan menjadi juara umum yang selalu dicanangkan oleh tuan rumah. Menurutnya hal itu wajar, mengingat dapat menjadikan motivasi bagi atlet untuk meraih prestasi setinggi-tingginya. Ketiga, pemberdayaan ekonomi dalam penyelenggaraan kegiatan. Keempat, akuntabilitas anggaran.
“Atas nama KONI DIY dan masyarakat Yogyakarta, kami mengapresiasi Kota Yogyakarta yang sudah siap menjadi tuan rumah PORDA dan PEPARDA. Ini akan menjadi bagian sejarah dari kami mengingat selama ini penyelenggaraannya berbeda. Pastinya nanti akan menarik dan jadi sesuatu yang luar biasa. Terkait dengan persiapan, akan gelar koordinasi dengan semua pihak seperti dalam hal kesehatan dan keamanan. Mari jadikan PORDA dan PEPARDA ini menjadi meriah dan sukses,” imbuh dia.
Foto & Teks : Bidang Media dan Humas KONI DIY