Pengurus Daerah Federasi Yongmoodo Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (Pengda FYI DIY) bakal mengirimkan 14 atlet untuk mengikuti Kejuaraan Yongmoodo Piala KASAD Tahun 2018 yang akan berlangsung di Bali pada 23-30 November 2018.
Mereka diantaranya tujuh atlet dari unsur militer Yonif 403/WP seperti Pratu Ahmad Dwi Utomo (kelas under 67 kg beregu), Prada Muhammad Nur Iksan (kelas under 63 kg yonmoo), Pratu Danang Roni Wijaya (kelas under 65 kg yonmoo), Prada Yudik Agung Setyawan (kelas under 61 kg yonmoo), Prada Romy (kelas under 70 kg), Prada Wisnu Panji Prabowo (kelas under 80 kg), Prada Sulaiman (kelas under 70 kg), serta tujuh atlet nonmiliter seperti Wirana Akbar Unggul Yudhatama (kelas under 60 kg), Hariyadi (kelas under 60 kg), Kukuh Kurniadi (kelas under 65 kg), Ragil Wibowo (kelas under 75 kg), Evi Rusmita Dewi (kelas under 55 kg), Irma Eryanti (kelas under 60 kg), dan Angella Puspita Dariswati (kelas plus 65 kg). Turut mendampingi Koptu Suyoto dari Kodim 0729/Btl dan Serda Sutarno dari Kodim 0731/Klp sebagai pelatih, Kopda Herry Erfianto dari Yonif 403/WP dan Sertu Dedy Setiawan dari Kikavser 2/JRTR sebagai ofisial, serta Letda Inf Edi Widodo dari Korem 072/Pmk sebagai Dan Kontingen.
“Hari ini kami melepas atlet yongmoodo kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk mengikuti Kejuaraan Nasional Piala KASAD di Bali yang direncanakan tanggal 23-30 November 2018. Kita mengirim ada 14 atlet, kekuatan separuh dari militer anggota Batalion 403, separuh lagi dari adik-adik pelajar dan mahasiswa. Mungkin se-Indonesia Raya, Yogyakarta pengecualian artinya ada atlet dari kalangan nonmiliter ikut serta dalam Kejuaraan Piala KASAD,” ujar Ketua Umum Pengda FYI DIY Brigjen TNI M. Zamroni SIP seusai Pelepasan Atlet Yongmoodo di Aula Korem 072/Pamungkas pada Kamis (22/11/2018).
Hal tersebut, lanjut dia, tak lepas dari pihaknya yang juga ingin mengembangkan cabang olahraga (cabor) yongmoodo ke generasi muda, baik pelajar maupun mahasiswa. Sebab dalam cabor ini banyak nilai yang dapat ditanamkan, seperti jiwa kesatria, jiwa sportifitas, termasuk cinta dan bela negara. Selain itu juga tidak semata-mata untuk meraih prestasi dan memenangkan medali dalam suatu kejuaraan, namun yang utama adalah berpartisipasi, terus mengobarkan, serta menjunjung nilai sportifitas di semua kalangan komponen bangsa. Sekaligus dapat menyosialisasikan cabor yongmoodo sebagai salah satu olahraga alternatif bagi kalangan generasi muda.
“Kita menargetkan tidak muluk-muluk, karena masih muda juga usia atlet. Dua emas melalui Danang untuk nomor yonmoo atau kata, dan Angel nomor kyorugi atau fight,” jelas pria yang juga merupakan Danrem 072/Pamungkas tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua II Pengda FYI DIY Ir. Kusnanto, MM., mengatakan bahwa di DIY kini terdapat sembilan dojo yongmoodo yang mayoritas justru diminati oleh warga sipil, bahkan pelajar dari SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Tidak menutup kemungkinan bahwa ke depan cabor ini akan terus dikembangkan di kabupaten/kota se-DIY, melalui penambahan dojo di setiap koramil misalnya. Atau bahkan melalui pendidikan sekolah, mengingat ada nilai-nilai bela bangsa yang ditanamkan lewat cabor yongmoodo.
Wakil Ketua Umum II Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY Drs. Rumpis Agus Sudarko, MS., yang hadir dalam Pelepasan Atlet Yongmoodo, turut mengapresiasi upaya cabor yongmoodo tersebut dan berharap para atlet DIY dapat mempersembahkan hasil terbaik dalam kejuaraan nantinya.
Foto : Penerangan Korem 072/Pamungkas
Teks : Bidang Media dan Humas KONI DIY