KONI DIY

logo koni

KONI

Daerah Istimewa Yogyakarta

EMPAT ATLET KARATE DIY BERLAGA DI KEJUARAAN ASIA

EMPAT ATLET KARATE DIY BERLAGA DI KEJUARAAN ASIA

Prestasi positif yang ditorehkan atlet Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam Kejuaraan Nasional Shinkyokushin Karate ke-21 di Semarang, Jawa Tengah, pada 15 April 2018 lalu, memberikan kesempatan kepada empat atlet DIY untuk bergabung dalam Tim Indonesia dan berlaga dalam The 17th Asia Open Shinkyokushin Karate Championship di Singapura pada 1-2 September 2018. Di antaranya Bagas Anjar S di kelas under 65 kilogram (kg), Lafran Arse Jamaluddin di kelas under 75 kg, Ignatius RP di kelas under 85 kg, dan Richa C di kelas under 50 kg. Tidak hanya dari DIY, tiga atlet lainnya yakni Gussffi Eranu (DKI Jakarta), Melania VP (Jawa Barat), dan Vivi Suriani (Sumatera Utara) masing-masing juga akan turun di kelas over 85 kg, kelas under 55 kg, dan kelas over 60 kg. Total ada tujuh atlet yang dikirimkan dalam kejuaraan tersebut.            

“Mudah-mudahan dengan pelatihan selama ini, minimal kami bisa meraih prestasi masuk di babak final. Kalau untuk juara satu dan dua sepertinya berat, karena ada Kazakhstan yang cukup bagus, Uzbekistan, dan Jepang yang masih mendominasi. Dari DIY ada empat atlet yang dikirim, termasuk saya,” ujar Ketua Pengurus Daerah World Karate Organization Non Profit Organization Shinkyokushinkai Daerah Istimewa Yogyakarta (WPO-NPO Shinkyokushinkai DIY) Lafran Arse Jamaluddin, S.Si., kepada Bidang Media dan Humas Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY, usai audiensi di kantor KONI DIY pada Senin (21/05/2018).       
 
Di samping memperkenalkan atlet DIY yang akan mewakili perguruan maupun Indonesia di Kejuaraan Tingkat Asia, dalam kesempatan audiensi pihaknya juga memohon pandangan dari jajaran pimpinan KONI DIY. Terutama terkait dengan kelanjutan prestasi atlet DIY, yang semisal akan diraih dalam kejuaraan tersebut nantinya. Hal ini tak lepas dari status Shinkyokushinkai Karate Full Contact yang hingga saat ini, masih belum masuk menjadi anggota Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI), yakni cabang olahraga beladiri yang merupakan salah satu anggota dari KONI Pusat.     

“Kalau tercatat di KONI Pusat, tentu akan ada penyesuaian di daerah-daerah sesuai dengan ketentuan yang ada. Saya apresiasi kepada teman-teman muda, semaksimal mungkin di daerah supaya dibina dengan baik dan dikembangkan dengan betul, sambil menunggu konstelasi dan perkembangan dari Pusat,” jelas Pelaksana Tugas Ketua Umum KONI DIY Triyandi Mulkan, SH., MM.

Sementara itu Ketua Umum KONI DIY terpilih Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO., menuturkan bahwa pihaknya selalu berupaya mendorong segala bentuk pembinaan prestasi olahraga di DIY. Sebab hal ini selaras dengan tujuan KONI DIY, yang orientasi pembinaan di dalamnya tak lain untuk menuju cita-cita yang lebih besar, seperti ajang multievent Pekan Olahraga Nasional (PON), dan lainnya. Kemudian mengacu pada Undang-Undang (UU) No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan, tentu ada regulasi yang secara teknis masuk dalam Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

“Di Pusat beberapa kali juga kedatangan hal yang sama, untuk bagaimana agar beberapa perguruan karate diakomodasi masuk dalam FORKI. Termasuk yang besar seperti Karate Tradisional yang sampai sekarang juga belum selesai. Tapi anak-anak yang berprestasi ini tetap didorong agar tidak berhenti di tengah jalan. Monggo tekuni perguruan ini atau lewat yang lain. Bagi kami prinsip perguruan apapun nggak masalah,” imbuh Prof. Djoko yang juga pernah menjabat sebagai Deputi IV Bidang Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) ini.      

Foto & Teks : Bidang Media dan Humas KONI DIY

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top