Kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mampu mencatatkan prestasi yang cukup baik dalam ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu Junior & Senior 2018 yang berlangsung di GOR Amongraga Yogyakarta pada 29 Maret – 3 April 2018. Dengan perolehan 6 medali emas, 7 perak, dan 9 perunggu, menempatkan DIY pada peringkat kelima. Sesuai prediksi, emas yang diraih berasal dari nomor taolu atau seni, terutama Nan Dao dan Nan Gun Junior B Putri oleh atlet Joceline Candra Kanti Tara, Taiji Quan Junior A Putra oleh Juan Hendy Irmanto, Taiji Jian dan Taiji Quan Putra Senior oleh Julius Yoga Kurniawan, serta Chang Quan Senior Putri oleh Marcheline Angela Chrysty. Sementara di nomor sanda atau tarung, meskipun DIY belum banyak berbicara di nomor tersebut, namun medali perunggu yang diraih oleh Gerardus Aldrik di Sanda Pra Junior 52 Kilogram (Kg) Putra patut diapresiasi. Seperti diketahui, sebanyak 44 atlet wushu DIY diturunkan dalam salah satu ajang bergengsi cabang olahraga (cabor) wushu di Tanah Air ini. Dengan perincian, 30 atlet taolu dan 14 atlet sanda.
“Pencapaian DIY kali ini suatu surprise yang luar biasa dibandingkan kejurnas sebelumnya. Atlet kita masih banyak pembibitan, berharap tiga sampai empat tahun ke depan ada hasil yang terlihat. Jadi kesempatan pengalaman bertanding bagi yang junior. Pembibitan semoga dapat membuahkan hasil untuk Pra-PON dan PON mendatang, kami optimis di PON XX 2020 Papua dapat sumbangkan medali emas,” ujar Ketua Umum Pengurus Daerah Wushu Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (Pengda WI DIY) Muwardi Gunawan seusai penutupan kejurnas.
Di peringkat empat, ada kontingen Sumatera Utara (Sumut) yang berhasil mengoleksi 9 emas, 9 perak, 8 perunggu. Di atasnya ada kontingen Jawa Tengah yang mampu menempati peringkat ketiga dengan 17 emas, 15 perak, 12 perunggu. Sementara DKI Jakarta kali ini harus puas di peringkat kedua dengan 19 emas, 20 perak, 15 perunggu. Di peringkat pertama ada kontingen Jawa Timur yang mendominasi kejurnas dengan perolehan 41 emas, 22 perak, 26 perunggu. Atas hasil yang diperoleh, Jawa Timur berhak menyabet empat penghargaan tertinggi sekaligus. Yakni Juara Umum Junior, Juara Umum Senior, Piala Raja Hamengku Buwana X, dan Piala Bergilir Presiden Republik Indonesia (RI).
“Sejak didirikan, kejurnas kali ini merupakan kejurnas paling baik. Provinsi lain bisa mencontoh DIY, terima kasih kepada panitia dan masyarakat Yogyakarta. Semangat semuanya luar biasa,” kata Bapak Wushu Indonesia Mayjen TNI (Purn) Dr (HC) I Gusti Kompyang Manila, S.Ip., yang dalam kesempatan itu juga sekaligus menutup kejurnas.
Wakil Ketua I Bidang Prestasi PB WI yang juga merupakan Pembina Pengda WI DIY Andi S menambahkan, pihaknya turut memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tuan rumah, maupun Pengurus Provinsi (Pengprov) WI se-Indonesia yang sudah mengirimkan atlet-atletnya dalam ajang ini. Dirinya pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak apabila ada kekurangan dalam penyelenggaraan kejurnas tersebut. Dengan menjunjung fair play dan semangat kebersamaan yang tinggi, berharap wushu kian dikenal khalayak luas. Juga bisa menjadi contoh untuk pelaksanaan kejurnas berikutnya. Seperti diketahui, saat ini ada dua provinsi yakni Bangka Belitung dan Jawa Timur yang telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah di tahun mendatang.
Foto & Teks : Bidang Media dan Humas KONI DIY