Insan olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berduka. Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (Ketum KONI) DIY dr Hadianto Ismangoen, Sp.A., tutup usia pada Kamis (25/01/2018) pukul 23.45 WIB di Ruang IGD RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Sebelum menghembuskan napas terakhir, almarhum sempat menjalankan tugas dan menghadiri pelantikan Pengurus Daerah Ikatan Sport Sepeda Indonesia (Pengda ISSI) DIY periode 2017-2021 di Pendopo Royal Ambarrukmo pada Selasa (23/01/2018) malam.
“Bapak pada Selasa (23/01/2018) malam merasa capek dan sempat minta oksigen di rumah. Lalu istirahat dan tidak masuk kantor KONI dua hari. Sesak dan panas yang dialami tidak seperti biasanya. Karena memang beliau memiliki riwayat penyakit malaria dan diabetes. Kamis (25/01/2018) malam, panas tinggi dan drop, sempat undang dokter klinik 45, lalu dibawa ke rumah sakit. Kemungkinan ada indikasi sakit jantung,” ujar Ardianto Baskoro Setyawan, putra kedua Dokter Antok, kepada Bidang Media dan Humas KONI DIY, Jum’at (26/01/2018).
Pihak keluarga yang sangat kehilangan mengungkapkan, sempat merasa khawatir dengan aktivitas padat yang dijalani almarhum. Terutama saat mengemban tugas sebagai Ketum KONI DIY, mengajar di universitas, dan menjalankan tugas praktik sekaligus, di usia 66 tahun. Namun demikian, hal itu kemudian dipahami mengingat almarhum memang dikenal memiliki kepedulian dan jiwa sosial tinggi.
“Bapak selalu jalankan tugas dan amanah, itu yang luar biasa. Jiwa sosial beliau tinggi, dan kalau capek nggak pernah ngomong. Keluarga nggak ada firasat apa-apa, kecuali saya yang tiba-tiba celana robek tanpa jelas, dan kardus makanan yang saya bawa dari kantor, tiba-tiba jatuh sendiri. Dengan Mbah Putih dan pengurus Asprov sempat minta aneka kuliner,” jelas pria yang akrab disapa Koko ini.
Dalam dunia olahraga, almarhum yang merupakan kelahiran Yogyakarta, 12 Mei 1952 ini mengawali tugas sebagai Dokter Tim PSIM Yogyakarta pada tahun 1982-1985. Kemudian sebagai Pembina Tim Sepakbola Mahasiswa UGM (1985-1990), Manajer Tim PSIM Yunior (Piala Soeratin) pada tahun 1985-1988, Manajer Tim PSIM Senior (1988-1999), Ketua Harian PSIM Yogyakarta (1992-1999), Ketua Umum PSIM Delete Comment konidiyKetua Umum PSIM Yogyakarta (1992-1999), Ketua Umum PSIM Yogyakarta (2000-2008), Ketua Pengda / Pengprov Asprov PSSI DIY (2008-2017), Anggota Komisi Etik PSSI Pusat, dan terakhir Ketua Umum KONI DIY.
“Beliau sosok yang bisa mengayomi semuanya, sehingga kepengurusan KONI DIY berjalan dengan suasana baik. Juga sosok yang memberikan suasana olahraga prestasi baru di DIY, kami sangat kehilangan dengan meninggalnya beliau. Sungguh tidak disangka karena Selasa (23/01/2018) pagi sempat launching Puslatda Level 1 Tahap 2. Beliau bercita-cita Puslatda Pra PON dan PON nantinya bisa bersama-sama wujudkan prestasi, yang lebih baik dibanding PON Jabar 2016 lalu,” kata Ketua I KONI DIY Prof Dr Djoko Pekik Irianto, MKES, AIFO.
Almarhum meninggalkan istri Dra Endang Setianingsih, M.Psi., dua putra yakni Firmansyah Hananto Setiawan, S.E., dan Ardianto Baskoro Setyawan, S.I.P, menantu Nadya Aullifi, S.E., serta dua cucu yaitu Muhammad Arfigo Ghifary dan Fardian Azkarila. Dimakamkan pada Jum’at (26/01/2018) pukul 14.00 WIB di Pemakaman Kuncen Yogyakarta. Segenap keluarga besar KONI DIY menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Dokter Antok. Semoga amal ibadah beliau diterima dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, amin.
Foto & Teks : Bidang Media dan Humas KONI DIY