Yogyakarta (7/11/2020) konidiy.or.id – Atlet dan pelatih yang tergabung dalam Pemusatan Latihan Daerah Pekan Olahraga Nasional (Puslatda PON) XX Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjalani ‘rapid test’ dan tes kesehatan di Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY pada Sabtu (7/11).
Ketua Umum KONI DIY Prof. Dr. H. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO., menyampaikan tes tersebut diadakan sebagai langkah awal dan antisipasi terpapar virus Covid-19 dalam pelaksanaan latihan bersama Puslatda PON secara faktual di lapangan. Tes juga digelar untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi atlet maupun pelatih selama menjalani pelatihan bersama, yang dimulai pada pertengahan November 2020 ini. Sebelumnya pada Maret 2020 lalu, program Puslatda KONI DIY itu terpaksa dihentikan dan kemudian beralih menjadi pelatihan mandiri karena pandemi Covid-19.
“Tes ini akan digunakan untuk mulai latihan secara faktual di lapangan. Karena sudah sekian lama sejak Maret sampai hari ini, lebih dari 6 bulan, para atlet hanya ‘training at home’. Tentu banyak masalah di situ, para atlet tidak bisa mengembangkan kondisi fisik secara bagus. Nah karena kondisinya mulai ada dinamika perubahan maka kita mengadakan tes ini,” ujar Prof. Djoko.
Diharapkan, lanjut dia, hasil dari ‘rapid test’ maupun tes kesehatan yang diadakan oleh KONI DIY bekerja sama dengan Rumah Sakit Dinas Kesehatan Tentara (RS DKT) Dr. Soetarto Yogyakarta ini, baik atlet maupun pelatih dalam kondisi non-reaktif. Sehingga program Puslatda PON XX DIY dapat berlangsung kembali. Terlebih dengan diizinkannya penggunaan venue olahraga milik Pemerintah Daerah (Pemda) DIY oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY khusus untuk atlet/pelatih Puslatda. Meliputi kompleks Mandala Krida Yogyakarta, Graha Wanabakti Yasa, dan Lapangan Kenari Yogyakarta.
“Mudah-mudahan semuanya dalam kondisi non-reaktif. Dan tentu dalam berlatih nanti kita harus secara ketat menerapkan protokol kesehatan. Seperti 3 M, pakai masker, jaga jarak, termasuk cuci tangan, dan sebagainya. Dan ini menjadi bagian dari upaya kita untuk bagaimana kita segera bisa bangkit kembali menuju PON XX Papua tahun 2021,” jelas Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY) itu.
Sementara itu Wakil Ketua II KONI DIY Dr. Rumpis Agus Sudarko, M.S., menambahkan, tes kesehatan khusus bagi atlet tidak hanya untuk ‘rapid test’ namun juga untuk pemeriksaan darah rutin. Dengan tujuan guna mengetahui kondisi dan kualitas kesehatan atlet, seperti mengukur kadar hemoglobin dan komponen darah lainnya. Sebagai informasi, ada 136 atlet dan pelatih dari total 191 orang yang telah menjalani tes tersebut.
Meliputi cabang olahraga (cabor) / subcabor atletik, terbang layang, bola voli pasir, sepatu roda, terjun payung, panahan, pencak silat, menembak, renang indah, balap motor, billiar, wushu, binaraga, rugby, taekwondo, panjat tebing, kempo, aeromodelling, tarung derajat, catur, polo air, gantole, judo, dan renang perairan terbuka.
“Bagi yang belum tes, karena ada yang sakit, pelatnas, dan sebagainya, segera menyusul. Kami akan berkoordinasi lagi dengan rumah sakit, supaya atlet/pelatih dapat langsung tes di sana,” imbuh Anggota Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI DIY Wesley Heince Parera Tauntu, S.E.
Foto & Teks : Bidang Mobilisasi Sumber Daya, Promosi, Media dan Humas KONI DIY