Yogyakarta (2/6/2021) koni.jogjaprov.go.id – Wakil Ketua Umum I Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) Ir. Pramana mengapresiasi upaya Pengurus Daerah Cabang Olahraga Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Pengda Cabor PERCASI) DIY yang menargetkan tersusunnya buku kerja dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PERCASI DIY Tahun 2021 di Hotel Ruba Grha Yogyakarta pada Selasa (1/5). Juga lengkapnya kehadiran dan kekompakan dari perwakilan PERCASI Kabupaten/Kota se-DIY, peserta lainnya, panitia, dan pengda cabor dalam kegiatan tersebut. Menurutnya hal ini tidaklah mudah, apalagi saat situasi pandemi Covid-19 belum berakhir. Maka dari itu pihaknya menilai upaya tersebut layak dijadikan contoh bagi Anggota KONI DIY lainnya, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
“Rapat Kerja adalah amanat AD/ART yang harus dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, apapun itu cabang olahraganya. Bukan organisasi namanya kalau tidak rapat. Suasana dan situasi PERCASI DIY ini bisa dijadikan contoh untuk pengda lain, sebab tidak mudah menghadirkan pengkab/pengkot, maupun peserta Rakerda selengkap dan sekompak ini. Bahkan dengan jelas disampaikan dalam Rakerda ini harus menghasilkan keputusan dalam bentuk buku kerja,” ujar Pramana yang hadir didampingi Ketua Bidang (Kabid) Pembinaan Organisasi Nolik Maryono, B.Sc.
Melalui Rakerda tersebut, lanjut dia, ada beberapa hal yang juga harus disampaikan dan dihasilkan. Meliputi laporan pertanggungjawaban baik kegiatan maupun keuangan, yang kemudian diikuti dengan evaluasi program kerja sebelumnya, penyusunan program kerja untuk setahun mendatang, dan memutuskan hal-hal yang dianggap perlu terutama kaitannya dengan perkembangan dan pembinaan olahraga catur. Sehingga kemudian diharapkan dapat dihasilkan suatu rumusan rencana kerja untuk peningkatan prestasi olahraga catur ke depan.
“Rapat Kerja tidak semua melaksanakan, padahal anggaran telah disediakan. Sehingga terima kasih kepada PERCASI DIY yang sudah semangat menggelar kegiatan ini. Semoga bisa menghasilkan yang terbaik dan menjadi kebangkitan awal untuk catur lebih berprestasi lagi, meskipun saat ini baru 1 atlet yang lolos PON XX Papua, harapannya bisa bertambah ke depannya. Kami yang membawahi Bidang I bersama Bidang Pembinaan Organisasi, juga akan coba membenahi organisasi-organisasi (olahraga lainnya). Semisal tentang adanya kepengurusan ‘kembar’, sempalan cabor, hingga ketidakjelasan sekretariat cabor,” jelas dia.
Perihal pembinaan jangka panjang, dikemukakan bahwa KONI DIY pada tahun 2022 juga akan merancang program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Kualifikasi Pra-PON XXI Aceh-Sumut menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut Tahun 2024. Diharapkan melalui buku kerja yang dihasilkan oleh PERCASI DIY, dapat dicantumkan pula program tersebut. Selain juga program Pekan Olahraga Daerah (PORDA) XVI DIY pada 1-9 September 2022 mendatang.
Dalam kesempatan ini, Pramana juga mengimbau kepada PERCASI DIY untuk segera mencairkan dana bagi kebutuhan atlet dan pelatih Puslatda PON XX Papua Provinsi DIY cabor catur, mengingat hal ini telah tersedia dan diharapkan dapat membantu keterserapan anggaran. Adapun dana ini di antaranya meliputi kebutuhan kegiatan try out, seragam tanding, hingga sewa tempat latihan. Sebagai informasi, ada 1 atlet DIY atas nama M. Kahfi Maulana yang akan bertanding dalam PON XX Papua pada Oktober 2021 mendatang, dengan didampingi pelatih Bimo Triardi Wijaya.
“Melalui Rakerda ini terlebih dilaksanakan pada 1 Juni 2021, yang jadi pilihan luar biasa, saat lahirnya Pancasila semoga bisa memulai sebuah prestasi besar untuk PERCASI, dengan meningkatkan prestasi DIY di dunia percaturan. Pada PON (XX Papua) juga akan kirimkan 1 atlet kita, mudah-mudahan dapat memberikan warna yang luar biasa pula,” kata Ketua Umum Pengda PERCASI DIY Drs. Bambang Wisnu Handoyo.
Dirinya juga berharap pada kegiatan Rakerda kali ini dapat menghasilkan putusan-putusan logis dan jelas, yang kesemuanya terangkum dalam buku kerja. Sehingga pada tahun 2021 dan tahun selanjutnya, PERCASI DIY dapat melangkah dengan pasti sesuai program yang ada. Termasuk mewujudkan target-target yang akan diusung, seperti regenerasi atlet, pemassalan olahraga catur, dorong pengkab/pengkot bangkitkan klub catur di tempat masing-masing sebagai salah satu bentuk embrio pembinaan, pengadaan sekolah catur di daerah, hingga aktif menggelar turnamen catur di level kabupaten/kota maupun provinsi. Dengan adanya buku kerja tersebut menurutnya juga dapat memudahkan tugas serta menjadi masukan bagi KONI DIY dalam mengembangkan dan memajukan olahraga prestasi di DIY.
Foto & Teks : Bidang Promosi, Media dan Humas KONI DIY