Atlet dan pelaku olahraga yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) didorong untuk ulet dan kerja keras dalam mewujudkan prestasi yang gemilang, di tengah semakin ketat dan kerasnya kompetisi olahraga di tingkat nasional maupun internasional saat ini. Seperti dalam ajang Pekan Olahraga Daerah (PORDA), Pekan Olahraga Nasional (PON), SEA GAMES, dan event lainnya. Sebab ajang-ajang tersebut merupakan barometer untuk mengukur keberhasilan daerah dalam pembinaan olahraga yang dipertandingkan secara nasional, regional, maupun internasional.
“Sehubungan dengan hal tersebut maka atas nama Pimpinan Pemda DIY, saya sambut baik diselenggarakannya RAT KONI DIY kali ini, yang merupakan rapat awal tahun anggaran. Hal ini penting dalam rangka untuk rencanakan, koordinasikan, dan laksanakan pembinaan dan peningkatan prestasi bagi para atlet di DIY, serta kinerja para wasit, pelatih, manajer, ofisial, guna mewujudkan prestasi keolahragaan diy menuju prestasi nasional bahkan internasional,” ujar Wakil Gubernur DIY KGPAA Sri Paduka Paku Alam X dalam sambutan pembukaan Rapat Anggota Tahunan Komite Olahraga Nasional Indonesia (RAT KONI) DIY 2018, mewakili Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwana X, di Ruang Rapat Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY pada Sabtu (07/04/2018).
Pihaknya juga berharap melalui kesempatan ini juga dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan, ketahanan daerah, dalam rangka mengangkat harkat serta martabat DIY. Kepada KONI DIY juga diimbau untuk lebih fokus dalam melakukan pembinaan atlet terutama kepada cabang olahraga (cabor) yang benar-benar berpotensi untuk meraih prestasi, dengan tanpa meninggalkan pembinaan pada cabor lainnya. Karena tidak dipungkiri, ada beberapa daerah yang berprestasi, yang justru telah fokus pada cabor tertentu yang berpotensi untuk meraih prestasi. Seperti diketahui saat ini ada 16 cabor andalan DIY proyeksi PON XX 2020 Papua mendatang. Di antaranya wushu, renang indah, taekwondo, biliar, judo, gulat, panjat tebing, bola voli pasir, sepatu roda, balap sepeda, aeromodelling, terbang layang, terjun payung, panahan, pencak silat, dan atletik.
Di sisi lain, diungkapkan juga oleh Wakil Gubernur DIY bahwa kini permasalahan keolahragaan semakin kompleks dan berkaitan dengan dinamika sosial, ekonomi, budaya masyarakat, dan tuntutan perubahan global. Maka sudah saatnya secara menyeluruh harus perhatikan semua aspek terkait, sehingga mampu mendukung pembinaan, pengembangan keolahragaan daerah, baik di masa kini maupun masa yang akan datang. Sistem pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan keolahragaan daerah, harus diatur dengan semangat kebijakan otonomi daerah. Menurutnya hal ini penting, guna mewujudkan kemampuan daerah dan masyarakat untuk mampu secara mandiri mengembangkan kegiatan keolahragaan DIY. Adapun penanganan keolahragaan tidak dapat lagi ditangani secara sekadarnya saja, tapi harus ditangani secara profesional. Dan menggalang sumber daya untuk pembinaan maupun pengembangan keolahraagn daerah, juga harus dilakukan melalui pembentukan dan pengembangan hubungan kerja dengan berbagai pihak terkait secara harmonis, terbuka, timbal balik, sinergis, dan saling menguntungkan.
“Melalui prinsip transparansi dan akuntabilitas yang diarahkan untuk mendorong ketersediaan informasi yang dapat diakses, sehingga memberi peluang bagi semua pihak untuk berperan. Melalui kegiatan perkumpulan yang terprogram dengan baik, maka akan dihasilkan atlet yang berprestasi, baik tingkat regional, nasional, internasional. Dan dapat merupakan bukti sejauh mana keberhasilan pembinaan atlet dapat dilaksanakan dengan baik,” jelas dia.
Dalam kesempatan yang sama juga disampaikan oleh Ketua Bidang (Kabid) Dr. Ria Lumintuarso, M.Si., saat ini pihaknya telah mendata dan menggelar program pelatihan kepada sejumlah atlet Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) dari 16 cabor tersebut. Yakni 52 atlet untuk level I, dan direncanakan sebanyak 100 atlet untuk level II. Berbeda dengan program pelatihan level I yang telah diadakan sejak Oktober 2017 lalu, untuk level II menurut rencana program pelatihan akan digelar pada April 2018.
“Kepada peserta RAT 2018 KONI DIY diminta dapat memberi perhatian sungguh-sungguh, cermati, beri penilaian, dan evaluasi menyeluruh dari laporan pertanggungjawaban kami Pengurus KONI DIY. Apa yang sudah dikerjakan, belum dikerjakan, dan akan dikerjakan. Dibicarakan betul hingga tuntas demi perbaikan organsiasi. Untuk ketua bidang sampaikan program dengan baik dan terbuka, tidak takut terhadap kritikan yang bersifat membangun. Mari kita berdiskusi, bermusyawarah secara terbuka, dan menerima saran kritik demi suasana yang kondusif dan normal,” imbuh Pelaksana Tugas Ketua Umum KONI DIY Triyandi Mulkan, SH., MM.
Foto & Teks : Bidang Media dan Humas KONI DIY