Yogyakarta (30/6/2021) koni.jogjaprov.go.id – Delapan (8) Anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) mendapatkan pengarahan dari KONI DIY di kantor setempat pada Selasa (29/6), seiring dengan fungsi pengaktifan roda organisasi masing-masing yang diharapkan dapat kembali berjalan sebagaimana mestinya.
Meliputi Pengurus Daerah Cabang Olahraga Persatuan Gulat Seluruh Indonoesia (Pengda Cabor PGSI), Pengda Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI), Pengda Persatuan Soft Tennis Indonesia (PESTI), Pengda Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI), Pengda Persatuan Korfball Seluruh Indonesia (PKSI), Pengda Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PERTINA), kemudian Badan Fungsional Keolahragaan Perhimpunan Pembina Kesehatan Olahraga Indonesia (PP KORI), dan Badan Pembina Olahraga Korps Pegawai Republik Indonesia (BAPOR KORPRI).
“KONI DIY mengundang 8 anggota ada PERTINA, PELTI, PESTI, PGSI, POSSI, PKSI, PP KORI, dan BAPOR KORPRI, yang kita anggap dinamika kelembagaan dan geliat aktivitasnya agak kurang. Kemudian diundang untuk berdiskusi dan minta masukan dari mereka terkait permasalahan-permasalahan yang dihadapi sehingga kejuaraan daerah maupun rapat kerja daerah tidak diselenggarakan,” ujar Ketua Umum KONI DIY Prof. Dr. H. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO.
Melalui pertemuan tersebut, diharapkan KONI DIY dapat memiliki catatan-catatan perihal penyebab roda organisasi Anggota KONI DIY tidak aktif. Yang kemudian secara bersama-sama akan dicari solusi untuk mengurai permasalahan sehingga ke depan laju organisasi dapat berjalan dengan baik. Sebab menurutnya salah satu indikator untuk mengukur jalan tidaknya suatu organisasi itu ada dua (2). Pertama, rutin menyelenggarakan kejuaraan daerah (kejurda) bagi pengda cabor. Kedua, menyelenggarakan rapat kerja daerah (rakerda) setahun sekali bagi pengda cabor dan badan fungsional keolahragaan.
“Nah kalau dua hal itu tidak dilakukan maka berarti ini ada stagnan, sehingga kita memotivasi dan memberikan pengarahan kepada mereka supaya giat lagi untuk melakukan manajemen kelembagaan yang lebih bagus lagi,” jelasnya.
Perwakilan Pengda PGSI DIY Andri Febri P., mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Ketua Umum PGSI DIY Drs. B.P. Haryo Djarot Santoso perihal habisnya masa bakti kepengurusan dan rencana pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) PGSI DIY. Disampaikan bahwa beliau mendukung keberadaan figur calon ketua umum yang akan diusung dan kepanitiaan musda yang telah dibentuk oleh PGSI Kabupaten/Kota di DIY. Dan mendorong supaya segera menyelenggarakan musda serta memilih ketua umum definitif, guna keberlanjutan organisasi dan pembinaan olahraga gulat di DIY. Adapun dari 8 Anggota KONI DIY di atas, tiga (3) perwakilan di antaranya yakni Pengda PELTI, PESTI, dan POSSI tidak hadir.
Dalam kesempatan ini Wakil Ketua Umum I KONI DIY Ir. Pramana yang juga hadir dengan didampingi Ketua Bidang (Kabid) Pembinaan Organisasi Nolik Maryono, B.SC., dan Anggota Bidang Drs. Pargiyono, serta Wakil Sekretaris Umum Paryono, S.H., menambahkan bahwa pihaknya akan berperan aktif melakukan komunikasi dengan Anggota KONI DIY, guna ketertiban administrasi organisasi dan pembinaan olahraga prestasi di DIY. Selain itu juga mempersilahkan Anggota KONI DIY untuk selalu berkonsultasi dengan KONI DIY apabila terdapat permasalahan dalam organisasi masing-masing, sehingga kemudian dicarikan solusinya secara bersama-sama.
Foto & Teks : Bidang Promosi, Media dan Humas KONI DIY