Atlet cabang olahraga (cabor) balap sepeda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Liontin Evangelina Setiawan terus berupaya mengasah kemampuan individualnya terutama di nomor road race maupun individual time trial (ITT), demi persiapannya untuk meraih medali emas bagi DIY di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2020 Papua mendatang. Seusai menjalani Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Asian Games 2018 lalu, Angel begitu sapaan akrabnya kini bakal menempuh ‘try out’ di Korea Selatan pada 9 Maret – 9 Juni 2019.
Dalam pelatihan yang diadakan oleh World Cycling Centre Korea Satellite (WCCKS) dan Pemerintah Korea Selatan ini, ternyata tidak semua atlet berkesempatan mengikutinya. Dara kelahiran Sleman, DIY, ini terbilang beruntung, terlebih dengan mendapatkan undangan dan menjadi perwakilan dari Indonesia umumnya dan DIY khususnya, bersama pembalap dari Malang Jawa Timur dan pelatih dari Kalimantan Barat, untuk menjalani pelatihan di Korea Selatan. Hal ini juga tak lepas dari ‘progress’ positif seusai pelatihan pertama sebelumnya, maupun prestasi yang diperoleh Angel selama beberapa tahun terakhir. Seperti mendapatkan emas dan perak masing-masing di nomor 2.000 meter dan 500 meter Track Women Junior Asian Cycling Championship Cup 2017 India. Juga perunggu nomor ITT Women Junior Asian Cycling Championship 2017 Bahrain.
“Saya sangat berterima kasih kepada KONI DIY yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama ini. Di Korea nanti rencana akan menjalani pelatihan selama tiga bulan, lebih lama dari sebelumnya yang cuma satu bulan. Juga mengikuti pertandingan di Korea, Cina, dan Thailand. Ini juga untuk persiapan PON, semoga saya bisa mempersembahkan emas untuk DIY,” ujar Angel di sela-sela pamitan kepada Ketua Umum KONI DIY dan jajaran di Ruang Rapat Lantai 1 KONI DIY pada Rabu (06/03/2019).
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO., yang didampingi Wakil Ketua II KONI DIY Drs. Rumpis Agus Sudarko, MS., Sekretaris Umum KONI DIY Drs. Agung Nugroho AM, M.Si., serta Ketua Bidang (Kabid) Kesejahteraan Pelaku Olahraga, Kerjasama Dalam dan Luar Negeri KONI DIY Ferry Astono, sangat mengapresiasi atas undangan pelatihan dari Korea Selatan yang diperoleh Angel dan Pengurus Daerah (Pengda) Cabor Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) DIY. Dirinya pun berharap supaya Angel tidak menyia-nyiakan kesempatan luar biasa ini. Dan ke depan tidak hanya membidik supaya sukses di PON, dirinya juga berharap supaya Angel dapat menjadi pemain nasional bahkan internasional, seperti Sang Ibu yang juga merupakan Pembalap DIY Legendaris Nurhayati.
“Alhamdulillah ini mendapatkan berkah yang luar biasa, kami mengapresiasi dan bangga memiliki Angel. Menghaturkan terima kasih juga kepada Bu Nurhayati, Bapak Henry Setiawan, Bapak Basri dan Bapak Abdul, dan Pengda ISSI DIY. Semoga cabor lain juga bisa mendapatkan kesempatan demikian. Saat ini kami juga tengah melakukan pendekatan kelembagaan di cabor lain seperti taekwondo,” jelas Prof. Djoko.
Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY) ini juga turut berpesan kepada Angel, yang juga pernah meraih dua medali perunggu masing-masing di nomor Team Road Race Plus Minus 90 Kilometer (Km) dan nomor Point Race 15 Km PON XIX Tahun 2016 Jawa Barat lalu itu, untuk tidak hanya mempersiapkan diri sekadar latihan semata, namun juga untuk pertandingan yang sesungguhnya. Terlebih ada tiga pertandingan yang akan dihadapi di Korea, Tiongkok, maupun Thailand. Dan sebisa mungkin, melalui pelatihan tersebut Angel dapat menimba pengalaman dan ‘mencuri’ ilmu apapun yang dapat mendukung kemampuan diri kelak, entah sebagai atlet maupun pelatih nantinya.
“Semoga sukses dan nantinya berhasil mendapat medali emas di PON (XX Tahun 2020 Papua),” harapnya.
Angel yang sedianya segera bertolak ke Korea Selatan pada pekan ini, mau tidak mau harus menempuh cuti untuk pendidikannya. Seperti diketahui, saat ini Angel tercatat aktif sebagai mahasiswi Semester II Psikologi UNY. Kesempatan untuk masuk dalam Pelatnas SEA Games 2019 juga dilewatkan oleh putri sulung pasangan Nurhayati dan Henry Setiawan ini, mengingat waktu diadakannya pelatihan bersamaan dengan jadwal tersebut.
Dara yang serius menjalani profesi sebagai atlet balap sepeda sejak usia 15 tahun itu pun mengaku, saat ini dirinya ingin fokus untuk event PON demi DIY. Mengingat pada PON XIX Tahun 2016 Jawa Barat lalu, Angel belum mempersembahkan emas bagi DIY. Selain itu PON XX Tahun 2020 Papua mendatang, besar kemungkinan akan menjadi event PON terakhir bagi dirinya. Mengingat saat ini ada pemberlakuan batasan usia di cabor balap sepeda. Namun demikian, hal ini tidak menjadikan beban berat bagi Angel, bahkan dara ini berjanji akan mempersembahkan kemampuan dan hasil terbaik nantinya.
Foto & Teks : Bidang Media dan Humas KONI DIY