Sleman (2/6/2023) koni.jogjaprov.go.id – Capaian prestasi akademik luar biasa ditorehkan oleh tiga (3) atlet akuatik Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Secara membanggakan mereka yang terdiri dari Nabilah MK Umarella (renang artistik), Gabriella Gwen Lambert dan Aurelia Kartika Dharma (renang lintasan) ini diterima di kampus kenamaan luar negeri dan mendapatkan beasiswa penuh dari program Beasiswa Indonesia Maju. Di antaranya masing-masing di University of British Columbia, Vancouver, Canada Jurusan Psikologi, untuk Nabilah. Kemudian University of Massachusetts, Amherst, Amerika Serikat, Jurusan Linguistik, untuk Gabriella. Serta Wageningen University, Belanda, Jurusan Teknologi Pangan, untuk Aurelia.
“Nabilah diterima di University of Calgary, Psychology, lalu University of Calgary, Language and Culture, Utrecht University, English Language & Culture, dan terakhir University of British Columbia, Psychology. Dari ketiga kampus dan 4 jurusan itu, Lala putri saya yang menempuh sekolah informal ‘homescooling’ memilih jurusan psikologi karena ingin menjadi psikolog olahraga,” ujar Muhammad Rizali Umarella, Orang Tua Nabilah saat memberikan keterangan pers di Hotel Grand Tjokro, Gejayan, Sleman, pada Jum’at (2/6).
Masih langkanya profesi tersebut diemban oleh pensiunan seorang atlet, menurutnya menjadi pertimbangan sang putri yang juga merupakan alumni SMAN 22 Tulehu Maluku Tengah ini untuk menjadi pilihan karier di masa depan. Tidak hanya Lala yang juga merupakan atlet binaan Klub JAQ dan peraih medali perak Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 ini saja, dua (2) atlet lainnya yang juga jebolan Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY dan Kejuaraan Renang Antarsekolah dan Perguruan Tinggi (KRAS), yakni Gwen dan Aurel juga diterima di sejumlah perguruan tinggi.
Seperti Gwen diterima di enam (6) kampus di antaranya University of Massachusetts, Amherst (Linguistics), University of California, Davis (Marine and Coastal Science), University of Western Australia (Marine Science), Monash University (Bachelor of Arts), University of Queensland (Bachelor of Arts), dan Institut Teknologi Bandung (Oseanografi). Kemudian Aurel diterima di lima (5) kampus yakni Wageningen University (Food Technology), University of British Columbia (Wood Products Processing), Monash University (Architecture), University of Western Australia (Architecture), Wageningen University (Enviromental Science), dan Universitas Parahyangan Bandung.
“Kami dari Klub JAQ memang selalu menekankan prestasi akademik kepada atlet, selain dari prestasi olahraga. Kami ingin merubah stigma dan mindset selama ini bahwa atlet itu tidak hanya tentang medali, medali, medali, dan juara. Berharap nantinya PRSI DIY dapat mencontoh apa yang sudah dilakukan klub binaannya, sehingga ke depan ada atlet akuatik lainnya yang bisa mencontoh ketiga atlet dan memiliki masa depan yang baik,” jelas Owner Klub JAQ sekaligus Orang Tua Aurel, Boyke Dharma.
Pelatih Renang Artistik Klub JAQ Rosa Palmastuti pun tidak memungkiri bahwa anggapan profesi di bidang olahraga hanya terdiri dari latihan, bertanding, dan berprestasi saja itu masih ada. Padahal karier atlet tidaklah panjang dan khususnya atlet akuatik hanya berkisar hingga usia 28 tahun. Sehingga persoalan pun muncul tatkala atlet memasuki masa pensiun dan bingung harus melakukan apa setelahnya. Maka dari itu pada program latihan yang disusun selama ini, dirinya bersama klub pun berusaha menyeimbangkan dengan kurikulum pendidikan yang ada. Sebab keberadaan klub tidak hanya sebuah klub olahraga, tapi juga merupakan entitas pendidikan. Sehingga harapannya dapat memberikan pemahaman kepada atlet untuk mempelajari hal lain maupun melatih ‘soft skill’ di luar bidang olahraga, serta mendorong atlet menggapai cita-cita yang diimpikan.
Sementara itu Perwakilan Pengurus Daerah Persatuan Renang Seluruh Indonesia (Pengda PRSI) DIY A.A. Ngurah Gede Ari Utama mengaku terkejut dengan pencapaian prestasi ketiga atlet. Sebab selama ini pihaknya tidak memiliki peran dan belum pernah membuat program seperti yang diusung oleh Klub JAQ. Namun demikian hal tersebut akan menjadi kesempatan bagi pihaknya untuk mengadopsi hal-hal positif dari Klub JAQ, dengan harapan untuk memberikan kontribusi yang baik bagi atlet akuatik DIY lainnya, yang tidak hanya fokus pada prestasi olahraga, namun juga prestasi akademik. Pada kesempatan tersebut dirinya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada klub, pelatih, orang tua dan atlet atas dedikasi, upaya dan capaian prestasi pendidikan yang telah diraih.
Caption Foto : (Dari kiri ke kanan) Foto bersama Owner Klub JAQ Boyke Dharma, Pelatih Klub JAQ Rosa Palmastuti, Orang Tua Atlet Muhammad Rizali Umarella, dan Perwakilan Pengurus Daerah Persatuan Renang Seluruh Indonesia (Pengda PRSI) DIY A.A. Ngurah Gede Ari Utama seusai memberikan keterangan pers di Hotel Grand Tjokro, Gejayan, Sleman, pada Jum’at (2/6).
Foto & Teks : Bidang Promosi, Media dan Humas KONI DIY