Yogyakarta (04/11/2019) konidiy.or.id – Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) berinisiatif untuk menggelar Rapat Koordinasi dengan Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Asprov) PSSI DIY, Balai Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (BPO Disdikpora) DIY, serta Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKA) DIY atau yang sebelumnya dikenal dengan DPPKA DIY, seusai Indonesia terpilih menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2021, dan DIY menjadi salah satu kandidat sebagai tempat penyelenggaraan ajang tersebut. Tepatnya di Stadion Mandala Krida Baru Yogyakarta.
“Kami memprakarsai untuk melakukan koordinasi awal terkait dengan rencana Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2021. Di mana DIY menjadi host city yang akan menggelar laga itu. Sehingga kita mengkoordinasikan dengan pihak terkait, dengan mengundang BPO, Asprov, dan BPKA,” ujar Ketua Umum KONI DIY Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO., dalam press conference seusai Rapat Koordinasi di KONI DIY pada Senin (04/11/2019).
Lebih lanjut dijelaskan, dengan adanya langkah awal ini harapannya baik KONI DIY, Asprov PSSI DIY, maupun Pemerintah Daerah (Pemda) DIY dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan semaksimal mungkin. Menurutnya hal ini tentu akan menjadi suatu legacy yang luar biasa bagus bagi DIY, dan harapannya DIY bisa menjadi tuan rumah yang baik, dengan tingkat sosial dan keramahtamahan masyarakat yang tinggi.
Sementara itu Ketua Umum Asprov PSSI DIY Ahmad Syauqi Soeratno menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelumnya. Pertama, fasilitas dan infrastruktur yang melengkapi Stadion Mandala Krida Baru Yogyakarta maupun stadion pendukung lainnya, sesuai dengan ketentuan spesifikasi dari Federation Internationale de Football Association (FIFA). Kedua, fasilitas pendukung seperti bandara, hotel, akses transportasi, dan sebagainya. Ketiga, policy yang dibutuhkan seperti keamanan, legal, turis, dan yang memudahkan semuanya. Termasuk dalam hal bea cukai untuk keluar masuk barang, serta imigrasi untuk keluar masuk orang.
“Yang keempat tentu kalau kita menjadi tuan rumah, tim kita akan bermain di sana. Ini yang paling penting menurut saya. Mari kita doakan tim yang sudah dipersiapkan oleh federasi ini, untuk bertanding di sana dan betul-betul bisa memaksimalkan performance-nya di Piala Dunia,” jelas Syauqi.
Harapannya, ajang ini tidak hanya menjadi sekadar partisipasi dan ‘numpang lewat’ saja, namun juga meninggalkan prestasi. Yang ke depannya sekaligus bisa menjadi legacy maupun warisan bagi pemain junior kelak. Dan menjadi masa depan bagi para pemain U-20 untuk dapat bergabung maupun memperkuat di tim senior ke depannya. Di sisi lain perihal persiapan venue, pihaknya tidak hanya akan mempersiapkan Stadion Mandala Krida Baru semata, namun juga stadion pendukung untuk empat lapangan latihan dan satu perangkat pertandingan. Di antaranya Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, Stadion Maguwoharjo Sleman, Stadion Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Stadion Universitas Gadjah Mada (UGM), Lapangan Sepak Bola Universitas Islam Indonesia (UII), dan Lapangan Sepak Bola Yogyakarta Independent School (YIS).
“Saat ini kami masih menunggu legal standing-nya, dari FIFA ke PSSI, dan dari PSSI ke Asprov. Begitu masuk, kami dari Asprov, KONI, BPO, dan BPKA sudah siap untuk sambut itu dan siapkan semua. Sehingga di enam bulan pertama saat FIFA hadir untuk komunikasi dan pemantauan sudah tunjukkan progres yang lebih nyata,” kata dia.
Terkait dengan teknis dan kelengkapan stadion seperti penambahan ruang ganti, pemasangan lampu maupun scoring board, hingga tempat duduk kategori single seat, pihaknya menunggu spesifikasi dari FIFA. Kepala BPO Disdikpora DIY Drs. Eka Heru Prasetya mengemukakan, bahwa berdasarkan perencanaan untuk kapasitas jumlah penonton mencapai 25.000 tanpa single seat dan menjadi 21.900 dengan single seat.
Ditambahkan oleh Kasi Sosbud Bidang Anggaran Belanja BPKA DIY Prambudi Setiono, B.Ac., melalui APBD DIY pihaknya memang telah menganggarkan sekitar Rp 60 miliar untuk kelengkapan Stadion Mandala Krida Baru tersebut. Hal ini direncanakan bahkan sebelum adanya informasi Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 dan DIY sebagai kandidat salah satu tempat penyelenggaraan event tersebut. Namun dengan adanya informasi ini, praktis akan ada perubahan dalam penganggaran biaya. Meskipun demikian, dirinya belum dapat memastikan jumlah pembiayaan yang dibutuhkan, mengingat saat ini masih menunggu informasi resmi dari FIFA.
Harapannya, pada November 2019 ini sudah ada kepastian hal tersebut. Mengingat saat ini APBD DIY Tahun 2020 masih dalam proses penyusunan oleh DPRD DIY, dan ada peluang penambahan pembiayaan. Kemudian tahun 2020 mendatang, bisa segera dikebut pembangunan maupun kelengkapan stadion yang dibutuhkan. Semua ini tak lepas dari dukungan Pemda DIY terhadap rencana penyelenggaraan ajang Piala Dunia U-20 di DIY. Di sisi lain, baik KONI DIY, Asprov PSSI DIY, BPO Disdikpora DIY dan BPKA DIY berharap kelancaran, dan doa maupun partisipasi dari masyarakat serta semua pihak, untuk bersama-sama menjaga dan mewujudkan pelaksanaan event ini dengan sebaik-baiknya.
Foto & Teks : Bidang Media dan Humas KONI DIY
Foto Caption : (dari kiri ke kanan) Kasi Sosbud Bidang Anggaran Belanja BPKA DIY Prambudi Setiono, B.Ac., Ketua Umum Asprov PSSI DIY Ahmad Syauqi Soeratno, Ketua Umum KONI DIY Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO., dan Kepala BPO Disdikpora DIY Drs. Eka Heru Prasetya, saat menyampaikan hasil Rapat Koordinasi di Ruang Rapat Lantai 1 KONI DIY pada Senin (04/11/2019).