Guna mendukung program pelatihan rutin cabang olahraga (cabor) judo, Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) berjanji akan mengupayakan fasilitas lampu penerangan bagi para atlet terutama untuk Dojo Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) DIY yang terletak di Sorowajan, Banguntapan, Bantul, DIY.
Dikemukakan oleh Ketua Umum KONI DIY Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO., dalam Monitoring dan Evaluasi (Monev) Cabor Judo bersama jajaran Pengurus KONI DIY pada Rabu (24/10/2018), PJSI DIY menjadi salah satu cabor yang beruntung bisa memiliki dojo sendiri. Ini sesuatu yang belum tentu dimiliki oleh pengurus daerah (pengda) cabor lainnya. Dan sudah selayaknya bangunan milik Balai Pemuda Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (BPO Disdikpora) DIY ini dirawat dengan baik. Termasuk di dalamnya memberikan fasilitas lampu penerangan sehingga dapat memberikan semangat tersendiri bagi atlet.
“Akan usahakan lampu penerangan supaya atlet juga lebih semangat dalam latihannya,” ujar Prof. Djoko.
Dalam kesempatan itu Prof. Djoko juga mendorong para atlet untuk selalu berlatih rutin, bahkan meningkatkan intensitas latihan setiap minggunya dengan latihan per hari minimal tiga jam, guna meraih prestasi di level daerah, nasional, bahkan internasional. Seperti atlet judo DIY Toga Pramandita yang akhirnya berkesempatan untuk bertanding di Asian Games 2018 lalu. Tentu hal ini juga perlu diimbangi dengan pendidikan, terutama bagi atlet yang masih menjalani sekolah maupun kuliah di DIY.
“Harapannya bisa juara di judo juga sekolah. Kalau keduanya bagus, bisa menjadi tambahan nilai bagi atlet. Untuk atlet yang dipersiapkan dalam Puslatda PON, pelatih mohon disiapkan sebaik-baiknya karena tahun 2019 ada kualifikasi PON. Semoga bisa ikut berangkat dan berhasil di Papua,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Umum Pengda PJSI DIY Pradipto mengatakan, saat ini ada empat atlet judo yang tengah mengikuti program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Level 1 dan 2 KONI DIY. Yakni Toga Pramandita, M. Candra, Laurenzia Margareta Andreas, dan M. Arya Shandha. Kemudian dua pelatih yaitu Genggeng Lutfiadi dan Desi Arwanti, juga termasuk di dalamnya. Para atlet ini memang dipersiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2020 Papua mendatang. Selain itu, PJSI DIY juga mendorong para atlet judo se-DIY untuk dapat berpartisipasi dalam ajang Pekan Olahraga Daerah (PORDA) XV Tahun 2019 mendatang. Dikemukakan, ajang tersebut menjadi upaya untuk menjaring atlet potensial di daerah, sekaligus salah satu barometer bagi atlet untuk dapat melaju ke jenjang nasional.
Foto & Teks : Bidang Media dan Humas KONI DIY