Yogyakarta (21/6/2021) koni.jogjaprov.go.id – Guna mengetahui dan mengevaluasi hasil pelatihan, Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY) kembali menggelar tes fisik bagi atlet Pemusatan Latihan Daerah Pekan Olahraga Nasional (Puslatda PON) XX Papua Provinsi DIY di kompleks GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Minggu (20/6). Kegiatan ini menjadi bagian yang urgen dan strategis dalam rangka pencapaian target minimal 11 medali emas di PON XX Papua, yang pelaksanaannya tinggal sekitar 3,5 bulan lagi.
“Tes fisik menjadi kebutuhan mendesak bagi para pelatih untuk mengukur keberhasilan latihan yang telah diprogramkan. Dan untuk mengetahui ini harus dilakukan dengan tes fisik secara berkala dan terprogram. Tes fisik merupakan salah satu program KONI DIY untuk membantu pelatih mengevaluasi hasil latihan,” ujar Wakil Ketua Umum II KONI DIY Dr. Rumpis Agus Sudarko, M.S.
Dengan demikian, lanjut dia, melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat mengetahui kemampuan fisik para atlet yang tergabung di Puslatda KONI DIY. Mengevaluasi keberhasilan program latihan yang telah dijalankan para pelatih dan atlet. Sekaligus mendisiplinkan atlet dalam mengikuti program-program yang telah disepakati bersama antara cabang olahraga (cabor) dengan KONI DIY.
“Sekarang sudah masuk periodisasi prakompetisi, artinya persiapan khusus sudah selesai. Sehingga ini bagaimana hasil dari periodisasi itu khususnya pada fisik, sehingga diadakan tes. Nanti kita bandingkan kondisi ini dan melihat pada tahapan apa, sudah masuk level atlet apa belum, sehingga kemudian dapat diperbaiki,” jelasnya.
Dikemukakan, ada lima (5) jenis tes yang dilakukan meliputi tes soken, kelentukan, eksplosive power, lari 30 meter, dan multi state. Dengan diikuti sejumlah 133 atlet yang didampingi oleh 70 pelatih dari berbagai cabor/subcabor. Di antaranya atletik, balap motor, billiar, menembak, panahan, taekwondo, tarung derajat, wushu, pencak silat, judo, kempo, polo air putri, sepatu roda, terbang layang, terjun payung, aeromodelling, binaraga, catur, gantole, panjat tebing, renang indah, renang perairan terbuka, bola voli pantai, dan rugby putra/putri. Pelaksanaan kegiatan juga menerapkan protokol kesehatan (prokes), dan terbagi dalam empat (4) sesi sehingga tidak menimbulkan kerumunan. Baik atlet maupun pelatih, seusai menjalani tes juga diimbau untuk langsung pulang.
“Melihat dari tes lari 30 meter, sepertinya M. Kahfi Maulana memang harus menjalankan program untuk mengurangi berat badan supaya lebih ideal,” kata Pelatih Puslatda Cabor Catur Bimo Triardi Wijaya.
Sementara itu Pelatih Puslatda Subcabor Bola Voli Pantai Dian Putra Santosa menambahkan, setidaknya untuk atlet putri harus menyentuh angka 9-10, dan angka 10-11 untuk atlet putra terutama di tes multi state. Hal ini mengingat stamina menjadi salah satu faktor utama yang harus dimiliki atlet supaya dapat bertanding di lapangan. Ketua Umum KONI DIY Prof. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO., yang berkesempatan meninjau kegiatan tes fisik dengan didampingi Bendahara Umum KONI DIY Teguh Edi Susanto, B.Sc., berharap atlet dapat menjalankan tes sebaik-baiknya dan pelatih diimbau untuk dapat mengetahui kondisi atletnya terkini. Sehingga persoalan yang menjadi kekurangan, dapat segera diatasi lebih lanjut.
Foto & Teks : Bidang Promosi, Media dan Humas KONI DIY