Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO., mengapreasiasi pencapaian prestasi yang diperoleh para atlet DIY dalam gelaran event olahraga terbesar di Benua Asia bertajuk 18th Asian Games 2018 Jakarta-Palembang pada 18 Agustus-2 September 2018. Dalam ajang tersebut, atlet DIY turut mempersembahkan 1 medali emas, 3 medali perak, dan 1 medali perunggu, dari total 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu yang diperoleh kontingen Indonesia.
Adapun perolehan atlet DIY, masing-masing melalui Fitriyani (cabor panjat tebing nomor women’s speed relay), Muhammad Rian Ardianto (cabor bulutangkis nomor men’s team dan men’s doubles), Ade Candra Rachmawan (cabor bola voli pantai nomor men’s beach volleyball), serta Gilang Ramadhan (cabor bola voli pantai nomor men’s beach volleyball). Tidak hanya atlet, dua pelatih DIY yakni Cally Setiawan (cabor panjat tebing) dan Koko Prasetyo Darkuncoro (cabor bola voli pantai) juga diapresiasi karena berhasil mengantarkan anak didiknya meraih prestasi. Perolehan ini tentu sangat membanggakan Indonesia khususnya DIY, terlebih dalam ajang Asian Games 2018 prestasi atlet DIY mengalami peningkatan dibandingkan Asian Games 2014 Incheon Korea Selatan, yang saat itu hanya mempersembahkan satu medali perunggu melalui atlet Ivana Ardelia Irmanto (cabor wushu).
Dalam hal ini, peringkat Indonesia juga mengalami kenaikan pesat. Dari sebelumnya peringkat 17 dengan perolehan 4 medali emas, 5 perak, 11 perunggu di Asian Games 2014, pada Asian Games 2018 menempati peringkat 4 dengan 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu. Sementara predikat juara umum diraih oleh kontingen China dengan 132 medali emas, 92 perak, dan 65 perunggu. Di peringkat 2 ada kontingen Jepang dengan 75 medali emas, 56 perak, dan 74 perunggu. Sementara peringkat 3 ditempati oleh Korea dengan 49 medali emas, 58 perak, dan 70 perunggu. Apresiasi pun juga turut diberikan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Ir. H. Joko Widodo, dengan memberikan bonus secara langsung kepada para atlet peraih medali Asian Games 2018 di Istana Negara Jakarta pada Minggu (02/09/2018). Begitu pula dengan rencana tali asih yang akan diberikan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DIY kepada para atlet DIY.
“Untuk tali asih jumlah angkanya belum bisa disebutkan, karena dari Pemda DIY langsung yang akan memberikan, ini masih dihitung. Namun memang berencana akan acarakan tersebut dan mengundang para atlet baik yang mendapatkan medali atau tidak. Semoga bisa secepatnya, dan momen yang kita tunggu bisa bersamaan dengan Haornas (Hari Olahraga Nasional) pada 9 September 2018,” ujar Prof. Djoko kepada Bidang Media dan Humas KONI DIY pada Senin (03/09/2018).
Perihal pengangkatan atlet berprestasi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), secara prinsip pihaknya mengapresiasi janji Pemerintah Pusat tersebut. Dan apabila terbuka peluang ini, tentu pihaknya bersama Pemda DIY akan berupaya mendaftarkan para atlet DIY berprestasi untuk menjadi PNS. Harapannya kebijakan dari Pemerintah Pusat khususnya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PAN & RB) serta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bisa berimbas pada daerah.
Sebagai informasi, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 61 Tahun 2018 tentang Pemberian Penghargaan Olahraga Dalam Bentuk Bonus Kepada Olahragawan Peraih Medali dan Pelatih Olahraga Berprestasi Pada Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018, secara berurutan peraih medali emas perorangan, olahragawan diganjar bonus sebesar Rp 1,5 miliar, medali perak Rp 500 juta, dan medali perunggu Rp 250 juta. Untuk peraih medali emas ganda, olahragawan diganjar bonus Rp 1 miliar, medali perak Rp 400 juta, dan medali perunggu Rp 200 juta. Sedangkan peraih medali emas beregu, olahragawan diganjar bonus Rp 750 juta, medali perak Rp 300 juta, dan medali perunggu Rp 150 juta.
Sementara itu untuk pelatih yang berhasil mengantarkan anak didik meraih medali emas perorangan/ganda, juga diganjar bonus Rp 450 juta, medali perak Rp 150 juta, dan medali perunggu Rp 75 juta. Di nomor beregu, peraih medali emas diganjar bonus Rp 600 juta, medali perak Rp 200 juta, dan medali perunggu Rp 100 juta. Sedangkan peraih medali kedua dan seterusnya, medali emas diganjar bonus Rp 225 juta, medali perak Rp 75 juta, dan medali perunggu Rp 37,5 juta. Kemudian untuk asisten pelatih, medali emas perorangan/ganda diganjar bonus Rp 300 juta, medali perak Rp 100 juta, dan medali perunggu Rp 50 juta. Untuk medali emas beregu, diganjar bonus Rp 375 juta, medali perak Rp 125 juta, dan medali perunggu Rp 62,5 juta. Sedangkan medali kedua dan seterusnya, medali emas diganjar bonus Rp 150 juta, medali perak Rp 50 juta, dan medali perunggu Rp 25 juta.
“Iya sudah dapat bukunya (cair bonus), iya (besaran sekitar Rp 700 juta). Terkait itu, ada tim yang bekerja bersama, karena ada yang tidak dapat medali juga, jadi bonusnya udah terkonsolidasi dengan baik. Sesuai porsi masing-masing. Karena ini tim Indonesia,” imbuh Fitriyani, pemanjat keempat cabor panjat tebing nomor women’s speed relay.
Caption Foto : Tim Panjat Tebing DIY Asian Games 2018 dan Wakil Bendahara KONI DIY Agung Etti Hendrawati, SE., ketika berfoto bersama jelang keberangkatan ke venue cabor panjat tebing Jakabaring Sport Palembang beberapa waktu lalu.
Foto ilustrasi & Teks : Bidang Media dan Humas KONI DIY