Jayapura (12/10/2021) koni.jogjaprov.go.id – Chef de Mission (CdM) atau Ketua Kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) Dr. H. Rumpis Agus Sudarko, M.S., memberikan klarifikasi terkait dengan adanya dugaan atlet/ofisial Pekan Olahraga Nasional (PON) yang pergi dari tempat isolasi. Hal ini sekaligus juga menjadi bentuk sanggahan DIY terhadap pernyataan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin yang menyampaikan bahwa ada tujuh (7) atlet PON yang terpapar Covid-19, lalu kembali ke daerah masing-masing sebelum masa isolasi selesai, salah satunya dari DIY, dalam konferensi pers daring yang disiarkan di kanal Youtube Channel Sekretariat Presiden pada Senin (11/10).
“Bahwasanya itu tidak benar, jadi kami klarifikasi tentang kronologisnya. Yang dimaksud ofisial sepatu roda yang dijadwalkan pulang tanggal 5 Oktober dan melakukan Tes PCR tanggal 4 (Oktober), kepulangan kebetulan pada pagi hari dari Sentani ke Jakarta. Saat itu hasil tes belum keluar sehingga dengan tim kemudian jalani Tes (Swab) Antigen di Bandara (Sentani, Jayapura), dan diizinkan terbang ke Jakarta,” ujar Rumpis dalam keterangan pers yang disampaikan di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Selasa (12/10).
Setibanya di Jakarta kemudian baru diketahui melalui aplikasi peduli lindungi, bahwa hasil Tes PCR menyatakan satu (1) ofisial ini positif. Saat itu ada indikasi hasil baru masuk setelah jaringan internet sedunia down. Lalu ofisial yang kemudian melanjutkan perjalanan dengan kereta api ini, langsung melaporkan ke Puskesmas setempat setibanya di DIY, untuk mendapatkan arahan tindakan selanjutnya. Dari Puskesmas disarankan agar ofisial tim tersebut melakukan isolasi mandiri sebagai langkah antisipasi lanjutan.
“Pada 9 Oktober kemarin, ofisial ini lakukan Tes PCR lagi dan hasilnya negatif. Jadi tidak benar bahwa ofisial kami pergi dari tempat isolasi. Karena dipanggil dan dijemput saja belum pernah, bahkan diisolasi juga belum, masak dinyatakan kabur. Kami tidak pernah mengizinkan maupun meloloskan ofisial maupun atlet yang terpapar Covid-19 lari dari Tanah Papua,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua II Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY ini.
Perihal lainnya yang juga menjadi bukti bahwa Kontingen DIY taat protokol kesehatan (prokes) yakni saat ada dua (2) atlet bermotor DIY di Kabupaten Merauke menjalani Tes PCR pada 7 Oktober 2021 untuk kepulangan 8 Oktober 2021, dan dinyatakan positif Covid-19. Lalu menjalani isolasi selama lima (5) hari di salah satu penginapan yang ada di sana. Setelahnya menjalani Tes PCR kembali, dan hasilnya negatif, bahkan atlet kini sudah pulang ke DIY.
Anggota Tim CdM DIY Wesley Heince Parera Tauntu, S.E., menambahkan bahwa kasus tersebut sebenarnya telah disampaikan pada Rapat Koordinasi CdM Meeting Harian di Papua. Bahwa Tim Sepatu Roda PON DIY hampir tidak dapat berangkat karena hasil Tes PCR yang belum keluar hingga jelang kepulangan ke DIY. Hal ini juga sudah disampaikan kepada Panitia Pelaksana (Panpel) Bidang Kesehatan, dengan harapan supaya dapat mengoordinasikan persoalan itu dengan baik. Namun demikian, kondisi demikian terjadi lagi pada Tim Renang Perairan Terbuka PON DIY yang hasil Tes PCR tidak kunjung keluar saat berangkat, kemudian melakukan Tes Swab Antigen dan diberikan surat keterangan.
“Saya rasa kasus ini tidak hanya menimpa DIY, daerah lain juga mengalami kondisi yang sama. Saat Rakor CdM Harian selalu kita sampaikan. Tolong masalah PCR ini menjadi perhatian karena teman-teman untuk dapat pulang ke daerah masing-masing itu butuh bukti. Namun masih tetap terjadi seperti itu, artinya kita melihat koordinasi panitia kesehatan tidak begitu bagus,” imbuh Wesley.
Foto : (kanan) Chef de Mission (CdM) atau Ketua Kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) Dr. H. Rumpis Agus Sudarko, M.S., saat memberikan keterangan pers di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Selasa (12/10).
Teks : Bidang Promosi, Media dan Humas KONI DIY