KONI DIY melakukan Kunjungan Kerja Pembinaan ke KONI Kabupten Gunungkidul. Pengurus KONI DIY diterima oleh Bapak Drs.H. Djarot Budi Santoso, Ketua Umum KONI Kabupaten Gunungkidul, bersama jajarannya. Dalam pertemuan tersebut, Ir. Pramana sebagai Wakil Ketua I KONI DIY menyampaikan agenda kunjungan tersebut, antara lain untuk mendorong peningkatan prestasi olah raga dari KONI Gunungkidul, Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yaitu masuk 5 besar dalam olimpiade dunia 2045, dan sekaligus ucapan terima kasih atas sumbangsih masyarakat Gunungkidul dalam PON 2021 di Papua yang telah berlangsung. Selain itu, Ir. Pramana juga membahas beberapa hal terkait persiapan PORDA DIY yang akan diselenggarakan pada tanggal 1-9 September 2022.
Dalam laporan kerja yang disampaikan Bapak Drs.H. Djarot Budi Santoso sebagai Ketua Umum KONI Kabupaten Gunungkidul, KONI Gunungkidul sudah melaksanakan berbagai kegiatan di tahun 2021 ini. Terkait keorganisasian, pengurus kabupaten untuk beberapa cabang olahraga yang sudah habis masa masa baktinya telah melaksanakan muskab untuk pembentukan kepengurusan di masa bakti yang akan datang. Selain itu, KONI Gunungkidul juga mengadakan sosialisasi AD-ART agar semua anggota memahami hak dan kewajibannya selama bertugas dalam kepengurusan KONI.
KONI Gunungkidul juga sudah melaksanakan diklat baik untuk cabor-cabor unggulan maupun reguler didukung pula dengan penyediaan uang saku bagi para atlet dan pelatih. Semoga pembinaan organisasi dan prestasi ini juga mendapat dukungan dari pemerintah, agar rencana puslatkab sepanjang tahun 2022 dapat terlaksana.
Drs. Agung Nugroho, M.Si., Ketua Bidang Pembibitan dan Pembinaan Prestasi KONI DIY juga menyampaikan ucapkan terima kasih kepada KONI Gunungkidul, atas kontribusinya berupa 4 orang atlet dan medali perak dalam PON 2021. KONI DIY mendukung dan mengupayakan agar KONI Gunungkidul tetap bisa meningkatkan prestasi, yang terdekat dalam PORDA 2022 yang akan datang. Ia juga mengapresiasi upaya KONI Gunungkidul untuk mengadakan puslatkab, yang di daerah lain belum cukup intensif. Gunungkidul juga semakin berkembang dalam hal potensi setelah UNY membuka fakultas di Gunungkidul. Ini menjadi salah satu kekuatan Gunungkidul. Bapak Agung juga menyebutkan tiga jalur yang dapat ditempuh untuk meningkatkan prestasi olahraga di Gunungkidul yaitu melalui jalur sekolah dan perguruan tinggi, jalur tes dan puslatkab, serta jalur masyarkat dengan mengembangkan klub-klub yg ada di Gunungkidul.
Bapak Nolik Maryono, B.Sc., dari Bidang Pembinaan Organisasi, menyebutkan pilot project untuk meningkatkan prestasi olahraga di Gunungkidul, berkaca pada cabor drumband. Drumband yang semula ikut pertama kali dalam PORDA tahun 2009, belum mendapat medali. 2011 juga belum. Tahun 2013 dapat 1 perak. Dan kemudian di tahun 2019 mendapatkan medali emas. Seiring berjalannya waktu, drumband masuk dalam cabor unggulan. Ini prestasi yang luar biasa. Kita patut mempelajari bagaimana bentuk pembinaannya, dari tidak dapat medali kemudian menjadi juara umum. Ini bisa dijadikan pilot project untuk cabor-cabor yang lain. Padahal drumband termasuk cabor berbiaya tinggi tetapi Gunungkidul bisa menjadi juara. Apalagi yang perorangan tentu bisa lebih ringan dalam biaya pembinaannya. Bapak Nolik juga berpesan agar sungguh selektif dalam menerima anggota dari cabor baru. Banyak person cabor baru yang hanya ingin jadi anggota KONI tetapi kepengurusan keropos, atlet tidak punya, kepengurusan alakadarnya, padahal pasti ada biaya yang dikeluarkan untuk semua cabor yang ada.
Ketua Bidang Pembinaan Hukum Keolahragaan, Bapak Dr. Achiel Suyanto, S.H., MBA., mengingatkan juga agar rekan-rekan di Kabupaten Kota secara hukum harus melaksanakan semua ketetapan secara konsisten. Jangan karena tidak menguntungkan, kemudian kesepakatannya diingkari. Jangan sampai ini terjadi.
Dari anggota Bidang Pembibitan dan Pembinaan Prestasi, Bapak Ir. Andi Hirawan, disampaikan beberapa hal terkait PORDA 2022, dan secara khusus menekankan Technical Hand Book (THB) yang akan menjadi pedoman resmi dalam pelaksanaan PORDA 2022. Di luar THB yang sudah dikeluarkan, tidak ada kesepakatan lain yang bisa mengganggu ketentuan dalam THB resmi yang dikeluarkan oleh KONI DIY, termasuk soal jumlah kepesertaan, batasan usia, dsb. Diharapkan tidak ada perbedaan pelaksanaan di lapangan dengan ketentuan THB agar tidak menimbulkan keluhan dari banyak pihak terkait pelaksanaan PORDA seperti yang sudah-sudah. Terkait teknis registrasi peserta, KONI DIY sudah menetapkan agar registrasi dilakukan secara online dan akan disosialisasikan melalui road show ke Kabupaten dan Kota yang akan dipimpin oleh Wakil Ketua II, Bapak Rumpis Agus Sudarko.
Sementara itu, Sekretaris Umum KONI DIY, Bapak Teguh Rahardjo S.Pd. M.M. mengingatkan agar KONI Kabupaten Kota jangan terjebak dalam rutinintas dalam mengelola organisasi. Perlu berinovasi. Kita perlu berorientasi pada PON. Kita harus berani memetakan mana potensi yang ada di Gunungkidul. Salah satu strateginya adalah kita harus pandai membangun sinergi. Menurut saya ini peluang yang sangat luar biasa. Maka kita mesti proaktif membangun sinergisitas, harus datang ke lapangan, bahkan datang ke cabor-cabor, ke klub-klub, dan pengurus KONI perlu hadir di situ. Ini perlu ditingkatkan kalau kita mau berinovasi. (sas)