Terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengurus Daerah Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (Pengda PTMSI DIY) Periode 2018-2022 dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang berlangsung di Aula Serba Guna Samsat Kulonprogo pada Sabtu (10/03/2018), H Bagiya Rakhmadi, MM., segera membentuk kepengurusan dalam jangka waktu sebulan ke depan. Di sisi lain, pihaknya juga bakal mempersiapkan dua event besar yakni Kejuaraan Daerah (Kejurda) Junior pada Mei 2018 dan Kejuaraan Tenis Meja Asia Tenggara bertajuk South East Asean Table Tennis Championship (SEATTA) pada Oktober 2018 mendatang.
“Kalau sudah disahkan PP PTMSI sebagai Pengurus, kita ada event Kejurda dan PR dari Pak Oegroseno sebagai penyelenggara SEATTA. Perbaiki komunikasi dengan Pengkab/Pengkot, untuk ke depan organisasi lebih baik lagi. Dan masih banyak PR yang dikerjakan, seperti dominasi pengaturan untuk atlet senior yang masih ikut di PORDA, ingin beri kesempatan lebih banyak pada junior. Ini yang akan dikomunikasikan dengan Pengkab/Pengkot,” ujar Bagiya kepada Bidang Media dan Humas Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY seusai terpilih dalam Musda PTMSI DIY.
Untuk program jangka panjang, dirinya akan berupaya untuk mencetak atlet tingkat nasional dan internasional. Meneruskan program kepengurusan sebelumnya, yang telah mencetak wasit dan pelatih level internasional dengan lisensi dari International Table Tennis Federation (ITTF).
Perihal rencana program tersebut, Pelaksana Tugas Ketua Umum KONI DIY Triyandi Mulkan, SH., MM., turut mendorong adanya pembinaan prestasi di usia muda dan kelompok umur. Juga sekaligus dipertimbangkan tentang pengadaan venue cabang olahraga (cabor) untuk latihan bersama, mengingat selama ini belum pernah ada. Dengan adanya fasilitas demikian, latihan terpusat pun bisa digelar dan masing-masing klub yang ada di DIY bisa bertanding secara rutin, sehingga kemudian bisa dipilih atlet maupun tim yang layak untuk menjadi tim inti DIY nantinya.
Sementara itu Ketua Umum PP PTMSI Komjen Pol (Purn) Drs. Oegroseno, SH., berharap kepada kepengurusan baru untuk bisa menjalankan amanah sebaik-baiknya. Terlebih bisa fokus dalam hal pembinaan atlet, wasit, dan pelatih. Hal itu tak lepas dari sulitnya mencetak atlet potensial dan berprestasi di Indonesia saat ini. Menurutnya tidak menjadi soal, meski DIY hanya mampu mencetak satu atlet, selama mampu berprestasi di tingkat nasional, bahkan dunia. Di sisi lain, dirinya juga mengimbau kepada para atlet untuk tidak khawatir, terutama terkait dengan pembinaan prestasi ke depan, meski saat ini didera persoalan dualisme kepengurusan pusat yang tak kunjung usai. Program tersebut dipastikan akan terus berjalan, terlebih dengan adanya keputusan hukum inkrach dari Mahkamah Agung (MA) yang dimenangkan oleh PP PTMSI, dan adanya dukungan dari pemerintah pusat maupun ITTF.
Sebagai salah satu contoh, PP PTMSI bahkan mampu mengikutsertakan 12 atlet dalam ajang Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Yang terdiri dari tujuh atlet putra yakni Ficky Supit Satoso (Jawa Timur), Donny Prasetya Aji (Jawa Tengah), Deepash Anil Baghwani (DKI Jakarta), Lucky Purkani (Kalimantan Timur), Dennis Darmawan (DKI Jakarta), Gusti Aditya Mu’arif (Papua), dan M Bima Abdi Negara (Jawa Barat). Tak ketinggalan lima atlet putri seperti Gustin Dwijayanti (Jawa Timur), Lilis Indriani (Jawa Tengah), Kharisma Nur Hawwa (Jawa Barat), Atikah Dwi Rahayu (Jawa Timur), dan Rina Sintya (DKI Jakarta).
Foto dan Teks : Bidang Media dan Humas KONI DIY