KONI DIY

logo koni

KONI

Daerah Istimewa Yogyakarta

OKTOBER, BINPRES KONI DIY OPTIMIS PROGRAM PUSLATDA PON XX BERJALAN NORMAL KEMBALI

OKTOBER, BINPRES KONI DIY OPTIMIS PROGRAM PUSLATDA PON XX BERJALAN NORMAL KEMBALI

Yogyakarta (30/6/2020) konidiy.or.id – Bidang Pembinaan Prestasi Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (Binpres KONI DIY) optimis bahwa program Pemusatan Latihan Daerah Pekan Olahraga Nasional (Puslatda PON) XX DIY dapat aktif dan berjalan normal kembali pada Oktober 2020. Hal ini tentu dengan tetap memperhatikan kondisi pandemi Covid-19 sudah berakhir atau belum. Namun demikian, sejumlah program telah disusun guna menghadapi persiapan umum dan khusus jelang PON XX di Papua pada tahun 2021 mendatang. Mulai dari tes fisik, kesehatan hingga psikologi. 

“Oktober kemungkinan akan diawali tes fisik, setelah itu tim dari iptek akan identifikasi kelebihan dan kelemahan dari berbagai komponen. Lalu masuk pada (aktivasi) pembinaan (seluruh komponen latihan) di bulan November,” ujar Ketua Bidang (Kabid) Binpres KONI DIY Dr. Ria Lumintuarso, M.Si., melalui paparannya berjudul ‘Koordinasi Puslatda PON DIY (Covid-19)’ yang disampaikan dalam Webinar Rapat Koordinasi Pelatih Puslatda PON Papua melalui jejaring virtual pada Selasa (30/6).

Menurutnya hal tersebut tak lepas dari persiapan berbagai daerah di Indonesia, yang juga berencana memulai program latihan kembali pada November 2020. Di antaranya dengan melakukan karantina di satu tempat, untuk persiapan latihan. DIY pun tidak mau ketinggalan, dengan persiapan program di atas juga diharapkan dapat segera dilaksanakan di lapangan dengan prosedur tertutup. Dan tentunya dengan melihat kemampuan anggaran daerah. Namun sebelumnya pada Juli hingga Oktober 2020, pelatih diminta untuk mencermati dan menyiasati program pelatihan yang dapat ditempuh bagi atlet Puslatda PON XX terlebih dahulu. Salah satunya dengan melihat kondisi tempat latihan termasuk zona aman atau tidak, di samping pula melakukan latihan mandiri di rumah atau tempat masing-masing. Tidak dipungkiri, pola pelatihan nantinya dapat berubah dan menyesuaikan dengan kondisi ‘new normal’.  

“Kita akan berusaha mengadakan tes fisik umum (bagi atlet) dahulu, syukur kalau ada cabor yang siap melakukan itu dan silakan untuk segera dijadwalkan. Ini penting karena sebenarnya sudah masuk (dalam tahapan) prakompetisi di Oktober, karena Oktober akhir sudah PON (namun akhirnya PON ditunda pada tahun 2021). Dengan tes fisik ini kita akan mengetahui kondisi fisik, ‘strength’, vo2max, dan lain-lain seperti apa,” jelasnya. 

Perihal pelaksanaan program pada November 2020, akan lebih spesifik mengenai pembinaan intensif Puslatda PON XX DIY. Yang meliputi pelaksanaan program latihan, ‘macro-messo-micro’ untuk sesi latihan, evaluasi pencapaian latihan, ‘try out’ dan tes kompetisi. Untuk ‘try out’ sendiri, yang semula akan diadakan maka dipastikan belum dapat terselenggara pada tahun 2020. Mengingat sebagian besar anggaran dana hibah KONI DIY telah dikembalikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) DIY dan dialihkan untuk penanganan Covid-19.

Namun demikian, ajang tersebut nantinya bisa diganti dengan kompetisi atau kejuaraan ‘online’ yang diadakan oleh cabor. Seperti diketahui, saat ini sejumlah cabor berencana menggelar kompetisi tersebut. Adapun berdasarkan pantauan pelatih, saat ini keadaan atlet Puslatda PON XX DIY dalam kondisi sehat dan tetap aktif menjalankan latihan mandiri. Kemudian disarankan bagi pelatih maupun atlet untuk dapat tetap menjaga volume latihan, dan mulai meningkatkan intensitas latihan. 

Dalam webinar tersebut, Anggota Binpres KONI DIY Wesley Heince Parera Tauntu, SE., juga mengungkapkan bahwa sebagian besar cabor yang diikuti oleh Kontingen DIY telah didaftarkan dalam ‘Entry By Number’ maupun ‘Entry By Name’ (EBN) PON XX, kecuali cabor balap motor. Yang pada saat proses EBN, sistem belum dibuka oleh Panitia Besar (PB) PON XX. Dan saat ini pendaftaran tersebut juga masih ditutup untuk sementara karena Covid-19. Perihal proses kelanjutannya, kemungkinan akan berlangsung kembali pada awal tahun 2021. Dan untuk diketahui, persoalan ketentuan usia atlet sejauh ini tidak ada perubahan, meski PON XX ditunda pada tahun 2021. Dikemukakan, hal tersebut tetap mengacu pada peraturan yang sudah ada sebelum Covid-19.

Sementara itu Wakil Ketua II KONI DIY Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S., mengatakan supaya pelatih dan atlet untuk bersabar terlebih dahulu. Mengingat masa tanggap darurat pandemi Covid-19 yang semula diperkirakan berakhir 30 Juni 2020, diperpanjang kembali oleh Gubernur DIY hingga 31 Juli 2020. Pihaknya pun berharap pandemi tersebut segera berlalu, dan atlet bisa berlatih kembali di luar atau lapangan. Atlet juga tetap diimbau untuk menjalankan latihan mandiri di rumah atau tempat masing-masing sesuai dengan protokol kesehatan yang ada. Perihal pengadaan peralatan cabor, KONI DIY juga berharap adanya koordinasi dari pelatih dan pengda cabor, guna kelancaran dan kesuksesan menghadapi PON mendatang.  

Foto & Teks : Bidang Mobilisasi Sumber Daya, Promosi, Media dan Humas KONI DIY

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top