Jayapura (6/10/2021) koni.jogjaprov.go.id – Medali emas pertama pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Tahun 2021 akhirnya diraih oleh Kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Melalui perjuangan yang luar biasa dari tiga (3) atlet andalan DIY yakni Baihaqi Mustafa Surya Atmaja, Prima Wisnu Wardhana, dan Frederico Rifqi, di nomor aduan beregu compound putra cabang olahraga (cabor) panahan yang berlangsung di Lapangan Panahan Kampung Harapan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua pada Rabu (6/10).
Pada babak final ketiganya bersaing ketat dengan rival dari Tim Jawa Barat, yang diperkuat oleh Megi AP., Amir M., dan D.A. Hastian. Sempat tertinggal 1 poin di sesi pertama, Tim DIY yang baru mengumpulkan 57 poin pun mulai bergerak cepat dan mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk menyusul 58 poin yang diperoleh Tim Jawa Barat. Hingga kemudian kondisi berbalik menjadi 116 poin dan 115 poin untuk Tim DIY. Prima dan kawan-kawan (dkk) terus memimpin perolehan skor di sesi ketiga dengan 172 poin dan 169 poin untuk Jawa Barat. Yang kemudian ditutup dengan skor tipis yakni 227 untuk DIY dan 226 untuk Jawa Barat.
“Kami tentu bangga (meraih medali emas pertama untuk DIY), dan memang target kita di beregu (compound putra) itu emas. Karena juga dilihat dari perkembangan-perkembangan dan skor-skor sebelumnya, juga optimis (peroleh) emas, yang sesuai dengan harapan kami,” ujar Prima bersama rekan setim Baihaqi dan Frederico seusai pertandingan.
Perihal penampilan tim yang sempat tertinggal skor di sesi pertama, Prima yang juga peraih medali emas SEA Games 2017 tersebut mengaku sempat nervous, namun dirinya bersama tim pun menyadari situasi dan segera berbenah untuk mendapatkan poin lebih. Dalam kesempatan ini, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada masyarakat DIY yang telah memberikan doa dan dukungan kepada Tim Panahan PON DIY.
“Harapan kita akhirnya tercapai dan saya bangga kepada anak-anak yang berhasil mewujudkannya. Ini memang nomor kita dan dari kualifikasi kita ranking satu, terutama kalau dilihat dari kualitas tembakan dan akumulasi skor. Saat diadu juga Alhamdulillah bisa mempertahankan nomor satu. Ada peningkatan dari (PON) Jabar 2016 lalu yang mendapat medali perak, lalu ini bisa mencapai emas yang kita harapkan semua. Terima kasih atas doa masyarakat DIY, Pengurus KONI DIY, dan semua pihak,” imbuh Pelatih Tim Panahan PON DIY Budi Widayanto.
Sementara itu Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY Prof. Dr. H. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO., mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya dengan perolehan medali emas pertama untuk DIY. Di samping itu, para atlet juga dinilai telah menjalani pertandingan dengan luar biasa dan berharap menjadi pembuka bagi cabor-cabor lainnya untuk mendapatkan medali emas berikutnya.
“Perjuangan mereka luar biasa, kemudian dalam pertandingan juga sudah menunjukkan kelasnya, sehingga kami apresiasi betul pada Tim Panahan DIY yang telah menyumbangkan medali emas pertama. Semoga bisa mendorong dan memotivasi cabor-cabor yang masih bertanding, untuk bisa mendapatkan emas-emas berikutnya,” imbuh Prof. Djoko.
Namun demikian hasil positif yang diperoleh tim beregu compound putra, sayangnya tidak diikuti oleh tim mix compound panahan DIY dalam perebutan medali perunggu yang digelar setelahnya. Duet Prima Wisnu Wardhana dan Odilla Zaneta yang mengumpulkan 152 poin ini, mau tidak mau harus mengakui keunggulan Tim Jawa Barat yang berhasil menyabet medali perunggu dengan 155 poin.
Foto & Teks : Bidang Promosi, Media dan Humas KONI DIY