Yogyakarta (28/6/2021) koni.jogjaprov.go.id – Terkait dengan kondisi pandemi Covid-19 terkini terutama di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang masih tinggi penyebarannya dan keberadaan varian baru yang ditengarai lebih mudah menular, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY mengimbau kepada semua pemangku kepentingan olahraga utamanya KONI Kabupaten/Kota, Pengurus Daerah (Pengda), Pengurus Kabupaten (Pengkab) / Pengurus Kota Cabang Olahraga (Pengkot Cabor), klub, hingga komunitas olahraga untuk proaktif melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan olahraga prestasi.
Yang di antaranya meliputi pelatihan di klub, pemusatan latihan kabupaten (puslatkab), pemusatan latihan kota (puslatkot), Pemusatan Latihan Daerah Pekan Olahraga Nasional (Puslatda PON), pelatihan usia dini, pelatihan komunitas, ekstrakurikuler di sekolah, unit kegiatan mahasiswa (UKM) di perguruan tinggi, PPLP, PPLM, termasuk di dalamnya kegiatan penataran, rapat kerja daerah (rakerda), muyswarah daerah (musda), dan sebagainya.
“Model pengawasan diharapkan dengan cara turun langsung ke lapangan agar semua orang yang terlibat dalam kegiatan olahraga benar-benar disiplin prokes. Untuk mengontrol latihan Puslatda PON, KONI DIY juga meminta Tim Satgas untuk aktif turun ke tempat-tempat latihan,” ujar Ketua Umum KONI DIY Prof. Dr. H. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO.
Lebih lanjut dijelaskan, hal serupa juga sebaiknya diikuti oleh KONI Kabupaten/Kota di DIY. Yang diharapkan benar-benar dapat mengontrol latihan persiapan Pekan Olahraga Daerah (PORDA) yakni puslatkab/puslatkot. Baik di venue Stadion Mandala Krida Baru Yogyakarta, Lapangan Kenari Yogyakarta, Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, Stadion Maguwoharjo Sleman, dan sebagainya.
Begitu pula dengan pengkab/pengkot cabor yang juga diminta untuk mengawasi sentra-sentra latihan klub. Seperti cabor sepatu roda di Mandala Krida, SSA, Stadion Maguwoharjo, dan sentra lain agar benar-benar menerapkan disiplin protokol kesehatan (prokes), utamanya menghindari kerumunan. Selain itu juga selalu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hands sanitizer, dan menjaga jarak. Dalam hal ini para orang tua atlet juga diminta untuk waspada terhadap kondisi kesehatan masing-masing putra/putrinya. Jika ada indikasi batuk dan pilek, maka sebaiknya tidak datang latihan klub terlebih dahulu.
“Kepada semua atlet/pelatih yang akan mengikuti joint training maupun try out, untuk melakukan tes antigen agar kondisi kesehatan selalu terpantau untuk menghindari paparan Covid-19. Baik atlet/pelatih/pengurus cabor harap proaktif untuk mendapatkan vaksin di wilayah masing-masing. Tetap semangat, tetap sehat, waspada, disiplin prokes, jangan abai pada diri sendiri dan orang lain,” imbuh Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY) ini.
Foto Ilustrasi & Teks : Bidang Promosi, Media dan Humas KONI DIY