Sebanyak 37 pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) periode 2017-2021 resmi dilantik oleh KONI Pusat di Bangsal Kepatihan Yogyakarta pada 3 Mei 2017. Pengukuhan personalia pengurus KONI DIY ini diperkuat dengan Surat Keputusan (SK) KONI Pusat Nomor 34 Tahun 2017 pada 21 April 2017. Turut hadir Ketua Umum KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman, didampingi oleh Wakil Ketua KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Suwarno dalam kesempatan tersebut. Dengan disaksikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berikut jajaran, Ketua Umum KONI DIY Demisioner periode 2013-2017 GBPH Prabukusumo, dan Ketua DPRD DIY H Yoeke Indra Agung L, SE.
Dalam sambutannya, Ketua Umum KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman menyampaikan bahwa DIY sebagai salah satu daerah penghasil atlet berprestasi didorong untuk bisa melahirkan Peraturan Daerah (Perda) Olahraga, guna pengembangan prestasi olahraga ke depannya. Kota Pelajar ini dinilai sangat berpeluang menjadi pilot project dan menjadi tolak ukur daerah lain, terlebih banyak tersedia pakar olahraga di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang bisa membangun sport science dan mengnyinergikan olahraga prestasi di dalamnya.
“Seperti yang dikatakan oleh Direktur Lemhanas dalam seminar belum lama ini bahwa Indonesia saat ini dalam posisi lampu kuning bidang sosial budaya. Pembangunan karakter bangsa lewat olahraga selama ini masih rendah, bahkan tidak masuk dalam program strategis pemerintah catur gatra. Banyaknya kenakalan remaja, korupsi, dan lainnya itu menunjukkan belum bisa membangun karakter yang baik. Sebenarnya ada satu cara dan tidak mahal dengan (buat) Perda Olahraga (di daerah),” ujar Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman.
Dengan demikian, daerah pun tidak perlu bergantung dan harus menunggu instruksi dari pemerintah pusat terlebih dahulu. Terlebih, baik KONI Pusat maupun Satlak Prima memiliki keterbatasan dalam hal pendanaan. Selain itu pemerintah pusat sebagai penentu kebijakan menurutnya juga tidak mengetahui secara detail dampak strategis dari pengembangan bidang olahraga. Ke depan, bila DIY dapat menerapkan hal demikian maka bukan tidak mungkin program pembibitan atlet ini bisa disebarluaskan dari Sabang hingga Merauke. Di sisi lain, pihaknya berharap kepengurusan baru KONI DIY dapat bekerja lebih keras. Guna menyongsong SEA Games 2017, Asian Games 2018, dan PON XX tahun 2020 di Papua mendatang.
Perihal usulan Perda tersebut, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X pun menyambut positif. Tak dipungkiri bahwa bidang olahraga memiliki peranan besar dalam memajukan daerah dan negara. Ngarsa Dalem berharap, KONI DIY dapat memiliki inisiatif untuk menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Disdikpora) DIY guna mengembangkan olahraga unggulan dalam mata pelajaran (mapel) ekstrakurikuler secara intensif dan berjenjang di sekolah sehingga terlahir bibit juara, serta mampu wujudkan slogan Indonesia Bisa dan Indonesia Juara menjadi prestasi nyata.
“Bangsa yang besar, ditandai tiga indikator yakni kemajuan ekonomi, militer, dan prestasi olahraga. Merujuk pesan saya di Musorda (KONI DIY) lalu dengan adanya pergantian pemimpin, KONI DIY bisa berkomitmen untuk bersatu, jalin team work, dan bersinergi dengan pemerintah untuk program 2017-2021,” jelas Ngarsa Dalem.
Sementara itu Ketua Umum KONI DIY dr Hadianto Ismangoen, Sp.A., siap menjalankan tugas berat yang menanti. Utamanya dalam melanjutkan prestasi yang diraih kepengurusan sebelumnya. Dokter Antok berharap, pihaknya bisa mendapatkan dukungan dari semua pihak terutama pemerintah daerah dan KONI Pusat, untuk meraih prestasi di tingkat nasional dan internasional. Di antaranya dengan membangun sarana prasarana (sarpras) penunjang berkelanjutan dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Dalam program terdekat, pihaknya berupaya mewujudkan agenda Pekan Olahraga Daerah (PORDA) XIV DIY di Kabupaten Bantul pada 29 Juli – 5 Agustus 2017, menggelar Musrenbang Olahraga, juga persiapkan PON XX tahun 2020 Papua.
Foto & Teks : Bidang Media dan Humas KONI DIY