Yogyakarta (8/4/2022) koni.jogjaprov.go.id – Sarana kebugaran atau yang lebih dikenal dengan istilah gym, dinilai sangat penting keberadaannya sebagai penunjang program latihan fisik atlet. Terutama saat menjalani tahapan persiapan dalam menghadapi suatu kejuaraan atau pertandingan olahraga multievent bergengsi seperti Pra-PON dan Pekan Olahraga Nasional (PON) misalnya. Namun demikian belum tersedianya fasilitas yang lengkap dan terpadu di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dinilai menjadi kendala bagi cabang olahraga (cabor) salah satunya rugbi, selain juga dikenakan pembiayaan untuk dapat menggunakan fasilitas tersebut.
“Yang sangat diperlukan semua cabang olahraga termasuk rugbi yakni latihan fisik. Memang selama ini rugbi punya alat sendiri seperti stik, sepeda statis, dan beban, sedikit demi sedikit akhirnya punya mini gym. Berdasarkan pengalaman Alhamdulillah dengan adanya alat-alat ini sangat membantu supaya tidak membayar lagi. Harapannya KONI (DIY) bisa memiliki gym sendiri untuk fasilitasi semua cabang olahraga di DIY,” ujar Wakil Ketua III Pengurus Daerah (Pengda) Cabor Persatuan Rugby Union Indonesia (PRUI) DIY Abdul Mahfudin Alim dalam sesi Kunjungan Kerja (Kunker) Cabor yang dilaksanakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY saat bertandang ke Sekretariat PRUI DIY pada Jum’at (8/4).
Dan sehubungan dengan persiapan Tim Rugbi DIY jelang Pra-PON Tahun 2023 menuju lolos PON XXI Aceh-Sumut (Sumatra Utara) Tahun 2024 mendatang, lanjut dia, berharap fasilitas tersebut dapat segera diwujudkan. Sebagai informasi, ada delapan (8) nomor yang akan dipertandingkan dalam ajang empat (4) tahunan tersebut, yakni rugby 7s, rugby 10s, rugby 8s, dan beach rugby putra/putri. Guna menghadapi itu, pihaknya pun telah mempersiapkan sejumlah pemain terutama atlet junior di samping atlet senior, bahkan juga sudah memulai pelatihan sejak Januari 2022.
“Sudah siapkan atlet untuk latihan, jadi jangan sampai berhenti untuk latihan. Walaupun untuk atlet senior kami melihat kendalanya masih belum bisa move on dari kekalahan kemarin (di PON XX Papua Tahun 2021). Maka dari itu saya dan tim pelatih yang harus bergerak dan mereka terus kita dorong untuk latihan. Untuk hadapi Kejurnas (Rugby) di Solo pada akhir Juni atau awal Juli (2022), dan mungkin kejurnas ini juga menjadi penerapan seleksi Pra-PON (dengan sistem) grouping,” jelas pria yang sebelumnya juga merupakan Pelatih Kepala Tim Rugbi PON DIY ini.
Di samping itu, persiapan yang dilakukan oleh PRUI DIY di atas juga untuk menghadapi seleksi Asian Youth Rugby yang akan berlangsung di Tiongkok. Dan rencana training center (TC) atau pemusatan latihan akan dimulai pada Desember 2022. Perihal pendataan sumber daya manusia (SDM) di cabor rugbi, kini terdapat satu (1) orang yang memiliki lisensi pelatih edukator atas nama Abdul Mahfudin Alim dan level 1 pelatih dengan jumlah sekitar 15 orang yang langsung berada di bawah Asian Rugby dengan mengacu pada World Rugby. Dikemukakan bahwa untuk lisensi level daerah dan level nasional saat ini belum diadakan oleh Pengurus Besar (PB) PRUI. Kemudian dari enam (6) orang yang juga telah memiliki lisensi, tiga (3) di antaranya telah memiliki lisensi yang berfokus pada profesi wasit. Dalam hal ini DIY patut berbangga, karena ada wakil DIY yang telah menorehkan prestasi dengan berkesempatan menjadi wasit di ajang pertandingan peringkat 3 dan babak final pertandingan cabor rugbi pada PON XX Papua Tahun 2021.
Sementara itu Wakil Ketua Umum I KONI DIY Teguh Raharjo, S.Pd., M.M., yang hadir dengan didampingi Wakil Sekretaris Umum II Stevany Halina, Ketua Bidang (Kabid) Pembinaan Organisasi Nolik Maryono, B.Sc., beserta anggota Drs. Pargiyono, kemudian Kabid Kesejahteraan Pelaku Olahraga dan Mobilisasi Sumber Daya Bambang Gunoto, S.Pd., serta Anggota Bidang Pembinaan Hukum Keolahragaan Rokhiman, S.H., menyambut baik dengan adanya perkembangan olahraga rugbi di DIY yang cukup pesat. Bahkan mendorong PRUI DIY untuk dapat majukan cabor ini dalam bidang industri olahraga atau sport industry dan sport tourism, selain juga olahraga prestasi, mengingat potensi besar yang dimiliki. Perihal kesediaan sarana gym, pihaknya menampung masukan tersebut dan segera menyampaikan kepada Ketua Umum KONI DIY Prof. Dr. H. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO. Sebelumnya dikemukakan oleh Prof. Djoko bahwa pihaknya saat ini tengah berupaya mewujudkan fasilitas gym tersebut, sesuai dengan amanah dari hasil Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) KONI DIY Tahun 2022. Termasuk di dalamnya mengadakan kegiatan Kunker Cabor yang menjadi salah satu program dari Bidang Pembinaan Organisasi ini.
“Saya kira akan tumbuh kembang di DIY ini manakala organisasi (dapat) berjalan, lalu punya konsep dan program (pembinaan olahraga prestasi) yang berjenjang. Misal di level daerah ada sirkuit, penyelenggara bisa kabupaten/kota, (atau provinsi). Dan soal anggaran kalau andalkan KONI (DIY) terbatas, saya melihat di rugbi ada potensi untuk menjadi olahraga industri dan lainnya, asal punya keberanian, konsep, program, dan event-event terukur baik tingkat kabupaten/kota. DIY ini punya magnet tersendiri dan istimewa, saya yakin kalau dapat digarap dengan baik pasti banyak yang tertarik,” imbuh Teguh.
Caption Foto : Foto bersama (tengah) Wakil Ketua Umum I KONI DIY Teguh Raharjo, S.Pd., M.M., dan jajaran beserta Pengda PRUI DIY usai kegiatan Kunker Cabor di Kesekretariatan PRUI DIY pada Jum’at (8/4).
Foto & Teks : Bidang Promosi, Media dan Humas KONI DIY