Dalam usaha untuk memberikan perhatian kepada pelaku olahraga, KONI DIY telah berupaya untuk memberikan perhatian khusus untuk pelaku olahraga yang berprestasi dengan memberikan pelayanan bantuan dalam mendampingi memperoleh sekolah atau perguruan tinggi yang dikehendaki sampai berusaha untuk mencarikan peluang mendapatkan pekerjaan.
“Salah satu tugas kita, KONI DIY, adalah memperhatikan kesejahteraan dan kenyamanan pelaku olahraga, atlet, dan pelatih. Kita di KONI memiliki Bidang KPO (Kesejahteraan Pelaku Olahraga). Tugasnya cukup luas, yaitu memenuhi kebutuhan dari pelaku olahraganya. Misalnya, jika atlet butuh sekolah kita carikan sekolah, jika butuh pekerjaan, ya kita upayakan pekerjaan sehingga kemitraan kita dengan berbagai stakeholder kita erat sekali. Keseriusan ini bisa kita rasakan ditandai dengan penandatanganan MOU ketika RAKERDA kemarin,” ujar Ketua umum KONI DIY, Prof. Djoko Pekik Irianto, M.Kes, AIFO, ketika ditemui di kantor KONI DIY beberapa waktu yang lalu.
Perhatian lain juga diberikan untuk para atlet yang mendapatkan medali di PON XX Papua kemarin, dengan memasukkan atlet dalam program Puslatda Pra PON yang akan dimulai bulan April 2022 ini.
Secara terpisah Ketua Umum KONI DIY didampingi Sekum Sigit Rahardjo, Waketum 1 Teguh Raharjo, Waketum 2 Ir. Pramono, Selasa, 5 April 2022 melakukan audiensi dengan Sekda Gunung Kidul, bersama Ketua KONI Gunung Kidul Jarot dan Sekum Heru, beserta Bayu Prasetyo (atlet DIY peraih medali perak jalan cepat 20 KM PON Papua 2021) yang siap mewakili DIY dalam perhelatan PON Medan 2024. Pada kesempatan itu Sekda Gunung Kidul menyampaikan bahwa Pemda Gunung Kidul telah mempunyai skema/sistem penerimaan pegawai yang di antaranya diperuntukkan bagai atlet berprestasi. Pekerjaan yang akan diberikannya tidak bisa di sembarang tempat, diharapkan masih bisa bekerja dan berlatih dengan maksimal. Khusus Bayu sendiri untuk sementara waktu telah mendapatkan pekerjaan sementara sambil menunggu skema khusus, bisa berlatih menyesuaikan jadwal latihannya.
“Nanti skema khusus ini bisa menampung kebutuhan para atlet dengan harapan bisa menjadi model kabupaten kota yang lain di DIY sehingga kita bisa memberikan kesempatan untuk atlet kita sebagai pelaku olahraga (khususnya atlet) untuk lebih nyaman berada di DIY dan tentu membela secara maksimal DIY dalam berbagai event khususnya multi-event,” cetus Prof. Djoko.
“Dalam pelaksanaannya nanti akan kita kawal bersama KONI Gunung Kidul. Dalam kesempatan ini juga Ir. Pramono menambahkan, tidak hanya dari atlet Gunung Kidul saja yang mendapatkan kesempatan, tetapi atlet yang lain juga, misalnya kemarin sudah kita mengambil langkah yang sama. Ada beberapa atlet seperti biliar Geby, juga kita perhatikan. Untuk perhatian itu macam-macam, banyak. Masalah tingkat kepuasan dari hasil perhatian itu kan macam-macam,” ucap Ir. Pramono. (Sas)