Yogyakarta (22/7/2021) koni.jogjaprov.go.id – Keberadaan arena lintasan standar sepatu roda yang berada di kompleks Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul dan lapangan indoor Jogja Expo Center (JEC) sangatlah dibutuhkan oleh Tim Sepatu Roda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam program pelatihan, guna menghadapi persiapan akhir jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Tahun 2021 yang tinggal 72 hari lagi. Hal ini mengingat fasilitas olahraga tersebut masih belum dibuka karena adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021, yang kemudian kebijakan yang kini disebut dengan PPKM Level 4 itu diperpanjang hingga 25 Juli 2021karena kondisi pandemi Covid-19.
“Kami tentu sangat berharap dapat menggunakan lapangan SSA atau mencoba lapangan indoor di JEC. Karena saat ini masih terkendala dengan belum diizinkannya penggunaan lapangan itu. Untuk sementara kami latihan di Mandala Krida dengan semangat, jangan pernah menyerah dengan keterbatasan, dan fokus untuk menghadapi PON XX Papua,” ujar Sugeng Lasono, Pelatih Tim Sepatu Roda DIY.
Dalam persiapannya, lanjut dia, tim telah melakukan sejumlah latihan endurance dan kecepatan di Mandala Krida Yogyakarta. Namun demikian pihaknya harus ekstra hati-hati, mengingat sebelumnya ada atlet yang mengalami cedera karena terjatuh di lintasan aspal ini. Tak ingin kejadian terulang, dirinya pun berharap kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY untuk dapat segera memfasilitasi kebutuhan tempat latihan standar tersebut. Terlebih saat ini tim juga tengah digenjot supaya cepat dapat beradaptasi dengan ‘alat tempur’ baru. Tidak terkecuali dengan disiplin protokol kesehatan (prokes) di tempat latihan.
Di ajang olahraga multievent tertinggi di Indonesia tersebut, Tim Sepatu Roda DIY diperkuat oleh lima (5) atlet. Terdiri dari empat (4) atlet putri dan satu (1) atlet putra, masing-masing atas nama Aurellia Nariswari Putri Sigit, Aradhana Wikanestri, Naviska Putri Alifah, Chalila Adinawati, dan Hilmanafika Sagarmatha. Mereka nantinya akan turun di delapan (8) nomor pertandingan, yakni 500 meter (m) putra dan putri, 500 m ITT, 1.000 m putra dan putri, 15 kilometer (km) putri, 10 km point to point (PTP) putri, team time trial (TTT), marathon, dan relay 3 km. Tim yang ditargetkan mendapatkan minimal 1 medali emas ini, direncanakan akan berangkat lebih awal pada 25 September 2021 ke Kota Jayapura, klaster yang akan menjadi tempat pertandingan cabor tersebut. Adapun penyelenggaraan event PON XX Papua akan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021.
Sementara itu Ketua Umum KONI DIY Prof. Dr. H. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO., ketika dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa pihaknya sangat memahami kebutuhan tempat latihan bagi atlet maupun pelatih Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) PON XX Papua Tahun 2021 Provinsi DIY. Dalam hal ini pihaknya bersama-sama dengan pelatih dan yang terkait, terus berupaya mencarikan solusi supaya program pelatihan yang sudah memasuki tahapan prakompetisi tersebut tetap berjalan sebagaimana mestinya. Termasuk di antaranya melayangkan surat izin permohonan pemakaian lapangan sepatu roda SSA Bantul kepada Kepala DInas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul. Hal serupa juga diharapkan dapat berlaku bagi cabor balap motor, untuk dapat segera kembali diizinkan menggunakan kompleks Mandala Krida Yogyakarta sebagai tempat latihan.
“Semua kita usahakan, oleh sebab itu sejak semalam saya kontak Tim Satgas (PON DIY) bahwa apapun kebutuhan cabor untuk segera diatasi. Termasuk kesulitan tempat latihan terkait dengan PPKM, misal balap motor mencari alternatif juga susah. Ada pandangan di (Lanud) Gading dan Kids Fun, namun tidak boleh juga. Tapi Alhamdulillah kemudian ada kabar karena rugby sudah boleh menggunakan Lapangan Kenari, kemudian (balap) motor diberikan kesempatan juga sudah boleh latihan di Mandala (Krida). Untuk sepatu roda juga kita upayakan, infonya di JEC atau SSA Bantul, kita pastikan itu dan segera surati manajemen (pengelola),” imbuh Prof. Djoko.
Foto & Teks : Bidang Promosi, Media dan Humas KONI DIY