Yogyakarta (7/12/2020) konidiy.or.id – Tim Binaraga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini tengah fokus melakukan pelatihan fisik dan program memperbesar massa otot, guna mencapai berat badan yang sesuai dengan persyaratan pertandingan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di Papua mendatang. Terutama di kelas 65 kilogram (kg) dan 85 kg plus putra.
“Program saat ini baru fokus di latihan fisik, yang setidaknya dilakukan enam kali dalam seminggu. Baik di tempat masing-masing atau Hardcore Gym untuk latihan bersama. Hari Minggu biasanya untuk kardio, latihan yang lebih ringan. Karena dua atlet kami yakni Bambang Sujatmoko dan Nur Ikhsan masing-masing nanti bertanding di kelas 65 kg dan 85 kg plus putra,” ujar Pelatih Tim Binaraga DIY Seno Ari Wibowo pada Minggu (6/12).
Dengan adanya pelatihan tersebut, lanjut dia, diharapkan atlet dapat membentuk otot dan menyesuaikan berat badan sesuai dengan kelas yang akan diikuti. Adapun perkembangan latihan itu kini sudah mencapai sekitar 70 persen, dan diharapkan dapat terwujud hingga 100 persen, terutama tiga bulan sebelum pertandingan. Dan untuk menjajal kemampuan atlet, pihaknya pun berharap dapat melakukan ajang uji coba dalam suatu pertandingan yang digelar pada tahun 2021 mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY Prof. Dr. H. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO., yang berkesempatan melakukan Monitoring dan Evaluasi Cabang Olahraga Pemusatan Latihan Daerah (Monev Cabor Puslatda) PON XX DIY ini dengan didampingi oleh Sekretaris Umum Drs. Agung Nugroho, M.Si., Wakil Sekretaris Umum I Ossa Candra Seno, S.E., dan Anggota Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Wesley Heince Parera Tauntu, S.E., menyampaikan dukungannya kepada atlet untuk mengikuti ajang uji coba.
“Kalau ada kompetisi pasti kita haruskan untuk mengikuti, karena merupakan bagian dari ‘try out’ dan sebagainya. Karena sebagai ukuran berlatih, dengan kita tinggal punya waktu kira-kira 10 bulan (hingga PON XX), menurut saya paling tidak 3-4 kali mereka harus mengikuti kompetisi untuk mengukur keberhasilan. Hanya nanti kita juga melihat apakah kondisinya sudah normal banget atau belum (untuk pandemi Covid-19). Kalau misalnya belum, tentu kompetisi virtual harus dilakukan karena binaraga ini relatif lebih simpel untuk bisa dilakukan kompetisi virtual, berbeda dengan angkat besi dan berat,” jelas Prof. Djoko pada Senin (7/12).
Guna mengikuti ajang tersebut, maka sebagai bentuk persiapan atlet dan pelatih diimbau untuk membenahi kondisi fisik terlebih dahulu hingga akhir Desember 2020. Hal ini tak lepas dari hasil tes fisik pada Sabtu (14/11) dan Minggu (29/11) lalu, yang diketahui bahwa sebagian besar fisik atlet Puslatda PON XX DIY mengalami penurunan. Sehingga kemudian pada Januari 2021 mendatang, diharapkan kondisi fisik atlet normal dan mulai kembali menjalani pelatihan normal. Dalam pelatihan gabungan, pihaknya juga turut mengapresiasi kedua atlet dan pelatih. Sebab dapat memberikan keuntungan bagi Tim Binaraga DIY, selain manfaat latihan fisik. Yakni dapat turut membangun kebersamaan secara sosiologis maupun fisiologis, sehingga mampu untuk berjuang bersama-sama meraih prestasi dalam PON XX Tahun 2021 di Papua mendatang.
“Tentu kita berharap dari dua atlet ini ada yang bisa mencapai target yang kita inginkan, mudah-mudahan bisa maksimal,” imbuh dia.
Foto & Teks : Bidang Mobilisasi Sumber Daya, Promosi, Media dan Humas KONI DIY