KONI DIY

logo koni

KONI

Daerah Istimewa Yogyakarta

PERSIAPAN PUSLATDA PRA-PON TAHUN 2022, CABOR POTENSIAL MULAI DIPETAKAN

PERSIAPAN PUSLATDA PRA-PON TAHUN 2022, CABOR POTENSIAL MULAI DIPETAKAN

Yogyakarta (8/11/2021) koni.jogjaprov.go.id – Cabang olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta (Cabor DIY) yang dinilai potensial dalam mendulang prestasi di ajang Pra-PON (Pekan Olahraga Nasional) Tahun 2023 mendatang, satu persatu mulai digali dan dipetakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY. Diawali dengan cabor hapkido, dansa dan balap sepeda yang dihadirkan dalam kegiatan Koordinasi Persiapan Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Pra-PON bersama dengan KONI DIY di kantor setempat pada Sabtu (6/11). 

“Jadi untuk persiapan PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024, seperti kita canangkan bahwa persiapan itu mulai hari ini, bukan besok atau lusa. Bidang Pembibitan dan Binpres KONI DIY sudah menentukan langkah-langkah, di antaranya adalah menggali cabor-cabor potensi utamanya yang kemarin tidak berlaga di PON (XX Papua Tahun 2021). Mulai bertahap kita mengundang hapkido, dansa, dan balap sepeda, yang diskusikan kira-kira kekuatan kita menuju PON Aceh-Sumut itu seperti apa,” ujar Ketua Umum KONI DIY Prof. Dr. H. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO., pada Senin (8/11). 

Lebih lanjut dijelaskan, dari pertemuan yang juga dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pengurus Daerah (Pengda) Cabor Hapkido Indonesia DIY KPH Indrokusumo dan Pelatih Hapkido Nugraha BC, serta Ketua Umum Pengda Cabor Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) DIY Sasongko Iswandaru, S.E., dan jajaran Nuri Haryana, berikut dengan Ketua Bidang (Kabid) Pembibitan dan Pembinaan Prestasi KONI DIY Drs. Agung Nugroho, M.Si., dan Anggota Drs. Prawindro, serta Wakil Sekretaris Umum (Wasekum) II KONI DIY Paryono, S.H., tersebut bahwa pihaknya telah mendapatkan gambaran potensi dari kedua cabor, yang kemudian akan terus dikawal oleh KONI DIY menuju kesuksesan Pra-PON tahun 2023 dan PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024.    

“Nanti kita akan secara bertahap juga mengundang cabor lain utamanya non-PON (XX Papua Tahun 2021) kemarin, untuk kita gali lagi sehingga nanti kita punya bekal data ke PON Aceh-Sumut itu kita berani menargetkan berapa dari awal, dan tentu kita bersinergi dengan pengda (cabor). Dalam konteks ini saya akan meminta Binpres KONI DIY proaktif dan tidak hanya menunggu dari pengda, sehingga kita punya gambaran faktual berdasarkan data untuk menuju sukses di PON Aceh-Sumut,” jelas dia.

Di antaranya meliputi jumlah cabor dan nomor-nomor pertandingan yang berpotensi menghasilkan medali, serta kendala-kendala yang dihadapi, sehingga sedari awal pihaknya sudah dapat mengantisipasi guna memaksimalkan hasil yang ada. Disinggung perihal penentuan kriteria atlet yang termasuk dalam program Puslatda Pra-PON, akan ditentukan kemudian oleh Bidang Pembibitan dan Pembinaan Prestasi KONI DIY. Namun demikian, beberapa hal seperti atlet peraih medali PON XX Papua Tahun 2021 tentu akan menjadi pertimbangan utama, dengan melihat potensi atlet, lalu cabor yang memiliki batasan usia, namun atlet masih bisa berlaga di ajang PON, dan segala konsekuensi termasuk di dalamnya anggaran. 

“Bagaimana dengan cabor lain yang non-PON, ini yang sedang kita coba kaji. Misalnya mereka tidak ada di PON tapi dipanggil Pelatnas, tidak ada di PON tetapi kemarin ekshibisi (PON XX Papua) bisa dapat medali emas, tidak ada di PON tapi kejurnas 2 bulan terakhir ini atlet mendapatkan emas, itu menjadi bagian dari kriteria tambahan yang non-PON. Dan untuk gambarannya bahwa Puslatda Pra-PON akan kita mulai sekitar bulan Maret Tahun 2024,” ungkapnya.

Di sisi lain, pria yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY) ini meminta kepada pengda cabor untuk proaktif berkomunikasi dan melakukan koordinasi intensif dengan Pengurus Besar (PB) atau Pengurus Pusat (PP) Cabor masing-masing, kaitannya dengan kepastian dan jadwal cabor yang akan dipertandingkan di ajang Pra-PON Tahun 2023 maupun PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024. Diakui bahwa KONI DIY telah mendapatkan gambaran perihal tersebut, namun demikian hal ini harus benar-benar dipastikan guna persiapan selanjutnya. Penentuan cabor-cabor yang akan dipertandingkan itu biasanya akan ditetapkan pada Rapat Anggota atau Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI Pusat, dengan merangkum berbagai informasi maupun usulan dari para anggotanya yakni PB/PP Cabor.  

Sementara itu Ketua Umum Hapkido Indonesia DIY KPH Indrokusumo menambahkan bahwa pihaknya akan berupaya memberikan yang terbaik dalam mendukung prestasi olahraga DIY di ajang Pra-PON Tahun 2023 maupun PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024. Seperti diketahui pada event ekshibisi PON XX Papua Tahun 2021, Tim Hapkido Indonesia DIY berhasil memperoleh 3 medali emas, 1 perak, 3 perunggu, dan menempati peringkat kedua terbaik di klasemen akhir, setelah di peringkat pertama terdapat Tim Lampung dengan 4 emas, 1 perak.    

Foto & Teks : Bidang Promosi, Media dan Humas KONI DIY  

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top