Yogyakarta (4/10/2025) koni.jogjaprov.go.id – Kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mengirimkan sejumlah 91 atlet pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri Tahun 2025 yang akan berlangsung di Kudus, Jawa Tengah, pada 11-26 Oktober 2025. Meliputi 10 cabang olahraga (cabor) seperti taekwondo, karate, shorinji kempo, pencak silat, judo, gulat, sambo, tarung derajat, jujitsu, dan wushu.
“Untuk PON Bela Diri Tahun 2025 di Kudus, kami akan mengirimkan untuk semua cabor. Sejumlah 91 atlet dan 30-an ofisial, dengan total sekitar 128 orang. Tahapan-tahapan sudah dilakukan seperti entry by name (ebn) dan rencananya untuk Chief de Mission (CdM) dan Delegation Registration Meeting (DRM) akan dilaksanakan di Kudus pada 4-6 Oktober 2025,” ujar Wakil Ketua Umum (WKU) I Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY Prof. Dr. Rumpis Agus Sudarko, M.S., di kantor setempat pada Sabtu (4/10).
Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Universitas Negeri Yogyakarta (FIKK UNY) ini berharap, para atlet yang akan mengikuti ajang tersebut, dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Sehingga nantinya mampu menghasilkan prestasi terbaik untuk DIY. Disinggung perihal target, Prof. Rumpis begitu sapaan akrabnya, bersama-sama dengan pengurus daerah (pengda) cabor tentu akan melakukan verifikasi sekaligus memetakan atlet yang berpeluang lolos dan meraih medali.
Sementara itu PON Bela Diri yang mengusung tema Bela Diri itu Prestasi ini merupakan kolaborasi KONI Pusat bersama Djarum Foundation, induk cabor, dan kontingen, dalam rangka meningkatkan prestasi olahraga Indonesia guna mewujudkan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto. Terdata sementara ada 2.656 atlet dari 38 provinsi akan berlaga pada 223 nomor pertandingan, dengan jumlah ofisial sebanyak 1.107 orang.
“Selaku Ketum KONI Pusat, pertama saya mengapresiasi Djarum Foundation yang telah begitu peduli dengan olahraga Indonesia melalui kerja sama kami dalam menyelenggarakan multievent PON Bela Diri Tahun 2025 di Kudus. Terima kasih, apresiasi dan penghormatan yang tinggi juga kepada seluruh kontingen, KONI Provinsi bersama anggotanya, yang tentu didukung Kepala Daerah masing-masing,” kata Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, seperti dikutip dari keterangan Humas KONI Pusat.
Menurutnya prestasi olahraga merupakan tanggung jawab bersama, kemudian dari kompetisi tersebut dapat menjaring dan menyaring yang terbaik untuk mewakili Indonesia pada kejuaraan internasional. Lebih lanjut dijelaskan bahwa PON XXII/2028 di Nusa Tenggara Timur – Nusa Tenggara Barat (NTT-NTB) sendiri kini fokus mempertandingkan cabor Olimpiade, unggulan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan cabor pilihan tuan rumah. Oleh karena itu, KONI Pusat membuat PON terobosan bagi cabor bela diri yang dipertandingkan pada PON sebagai tambahan dan juga mewadahi cabor lainnya. Sebagai informasi, ajang ini akan diadakan setiap 2 tahun sekali.
“PON Bela Diri merupakan terobosan, di mana kita memberikan multievent nasional tambahan di luar PON, setiap dua tahun. Karena atlet berprestasi dunia lahir dari latihan keras yang selalu diuji pada kompetisi berkualitas kemudian dievaluasi dengan melibatkan sport science,” jelasnya.
Diakui bahwa program terobosan bukanlah hal mudah, baik untuk penyelenggara dan juga peserta. Pasalnya tidak ada rujukan multievent nasional sebelumnya selain PON. Meski demikian, para atlet yang akan bertanding nantinya agar menjadikan multievent ini sebagai wadah pembuktian diri sekaligus sarana pembelajaran untuk menjadi lebih tangguh secara mental, fisik, dan teknik.
Di sisi lain, PON Bela Diri Tahun 2025 juga diharapkan menjadi ajang unjuk prestasi sekaligus momentum untuk meningkatkan pembinaan olahraga bela diri di Indonesia secara menyeluruh dan berkelanjutan. Ajang ini juga menjadi salah satu langkah konkret KONI Pusat dalam memperkuat cabang olahraga non-olimpiade.
Caption Foto :
Foto bersama Ketua Umum KONI Pusat dan jajaran, Djarum Foundation, perwakilan KONI DIY dan KONI Provinsi di Indonesia seusai meninjau venue pertandingan PON Bela Diri Tahun 2025 di GOR Djarum Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (4/10).
Foto & Teks : Bidang Promosi, Media dan KONI DIY