Yogyakarta (11/03/2020) konidiy.or.id – Seusai mengawali tahapan proses Entry By Number Pekan Olahraga Nasional (EBN PON) XX Papua Tahun 2020 pada 20 Februari 2020 lalu, Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) kini melanjutkan tahapan tersebut dengan melakukan pendataan dan pengambilan foto atlet maupun pelatih Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) PON XX DIY di KONI DIY pada Rabu (11/3).
Dikemukakan oleh Anggota Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI DIY Wesley Heince Parera Tauntu, SE., tahapan awal ini sangatlah penting untuk dilakukan mengingat untuk memasukkan data atlet juga harus disertai dengan foto yang sesuai standar dari Panitia Besar (PB) PON. Apabila foto itu tidak disertakan dalam namelist, maka data atlet tidak dapat diunggah ke dalam laman pendaftaran Entry By Number maupun Entry By Name PON.
“Ini menjadi langkah awal sementara untuk memasukkan data dan foto atlet dalam namelist, supaya dapat dikroscek pula ke Dukcapil. Dan apabila tidak sinkron, maka dapat dilakukan revisi secepatnya. Walaupun untuk pendaftaran ini baru berlangsung pada April 2020,” ujar Wesley di sela-sela proses pengambilan foto.
Pada pelaksanaan pengambilan foto hari pertama tersebut, lanjut dia, ada tiga cabang olahraga (cabor) yang berkesempatan melakukan sesi foto. Yakni cabor atletik, pencak silat, dan bola voli pantai. Direncanakan proses tahapan ini berlangsung kembali di kantor KONI DIY pada Kamis-Minggu (12-15/3). Menyesuaikan waktu para atlet yang sebagian besar merupakan pelajar dan mahasiswa, juga pelatih yang memiliki kesibukan dalam bekerja.
Sebagai informasi, ada 19 cabor / 24 subcabor yang masuk dalam SK Puslatda PON XX Papua Tahun 2020. Meliputi atletik, wushu, binaraga, billiar, rugby, terbang layang, bola voli pantai, sepatu roda, terjun payung, taekwondo, panahan, panjat tebing, pencak silat, kempo, aeromodelling, tarung derajat, menembak, catur, polo air, renang perairan terbuka, renang artistik, gantole, balap motor, judo.
“Untuk proses Entry By Number sudah hampir semua kita masukkan data, tinggal atletik dan balap motor yang belum karena sistem belum terbuka,” jelasnya.
Sementara itu Pelatih Pencak Silat DIY Kartini menambahkan, proses pendataan foto tersebut juga menjadi salah satu persyaratan untuk menentukan kelas-kelas yang akan diikuti para atlet nantinya.
Foto & Teks : Bidang Mobilisasi Sumber Daya Manusia, Promosi, Media dan Humas KONI DIY