Ratusan orang hadir melayat almarhum Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (Ketum KONI DIY) dr Hadianto Ismangoen, Sp.A, yang disemayamkan di kediamannya, Jalan Patangpuluhan Nomor 8 Yogyakarta, pada Jum’at (26/01/2018). Silih berganti pelayat menyampaikan rasa duka cita mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan. Mulai dari tetangga dan warga sekitar, teman sekolah, rekan sejawat, kolega, kerabat, mahasiswa, pasien, perwakilan pengurus daerah cabang olahraga (pengda cabor), atlet, pemain sepak bola, perwakilan sekolah sepak bola (SSB), hingga keluarga besar KONI DIY.
Bahkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang didampingi Ketua III KONI DIY GKR Bendara juga turut hadir, memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum dan menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga. Seperti diketahui, almarhum yang akrab disapa Dokter Antok meninggal dunia pada Kamis (25/01/2018) pukul 23.45 WIB di Ruang IGD RSUP dr Sardjito Yogyakarta karena sakit. Tak sedikit yang merasa kehilangan sosok dokter yang dikenal ramah dan sederhana ini.
“Dokter Antok itu orangnya baik hati dan sederhana, tapi kadang-kadang dia tidak peduli pada diri sendiri, dan lebih peduli pada orang lain. Saya sudah lama kenal beliau, sekitar 30 tahun baik saat di PSIM, maupun sebagai tim sukses di KONI. Beliau itu tidak pernah mengeluh, dan nggak peduli dengan kesehatan sendiri,” ujar Direktur Utama Gembira Loka Zoo (GLZoo) KMT A Tirtodiprojo kepada Bidang Media dan Humas KONI DIY, Jum’at (26/01/2018).
Pria pemilik nama asli Joko Tirtono yang juga merupakan salah satu pengurus Pengda Perpani DIY ini berharap, KONI DIY bisa segera menata organisasi kembali sepeninggal almarhum. Dengan mencari sosok pemimpin yang juga sebagai pengayom semuanya. Dirinya meyakini KONI DIY bisa berjalan mandiri, walaupun tanpa sang nahkoda. Namun alangkah baiknya segera mencari pengganti, dan membentuk kebersamaan. Itu tak lepas dari tantangan KONI DIY ke depan yang berat dan kompleks, terutama dengan adanya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Papua.
“Beliau itu selalu berusaha perhatikan semua cabor, seperti di kejurnas yang digelar di Youth Center (beberapa waktu lalu), saya mengatakan ada atlet kita yang bisa mengalahkan atlet nasional, beliau respon cepat dan langsung meluncur ke lokasi. Menurut Dokter Antok, kalau acara olahraga semacam ini tidak bisa diasistenkan, tidak seperti di rumah sakit,” kenang Kepala Balai Pemuda Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (BPO Disdikpora) DIY Ir Edy Wahyudi, MPd.
Sebagai ucapan duka cita, tak sedikit kolega dan rekan sejawat yang juga turut mengirimkan puluhan karangan bunga untuk keluarga almarhum. Mulai dari Wakil Gubernur DIY, Ketua Umum PMI DIY, perwakilan KONI Pusat, PSSI, PB ISSI, Atlet dan Pelatih Pelatnas Panahan Asian Games 2018, pengda cabor, pihak perbankan, rumah sakit, perguruan tinggi, klinik kesehatan, kelompok suporter, hingga partai politik (parpol). Semoga almarhum diampuni dan diterima segala amal baiknya, serta senantiasa mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, amin ya robbal ‘alamin.
Foto & Teks : Bidang Media dan Humas KONI DIY