Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) terpilih Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO., bercita-cita mewujudkan prestasi olahraga DIY di kancah nasional dalam tiga tahun kepengurusannya yang akan datang. Untuk meraih hal tersebut, tentu harus diiringi dengan peningkatan kapasitas dan profesionalitas manajemen lembaga keolahragaan. Juga tata kelola anggaran secara transparan dan akuntabel, meningkatkan partisipasi aktif dari pemangku kepentingan dan masyarakat dalam mendukung pembinaan prestasi olahraga, melaksanakan manajemen pembinaan prestasi olahraga terpadu, serta menerapkan pelatihan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga (IPTEK OR).
“Dalam arah pembinaan prestasi olahraga di Yogyakarta untuk tahun 2018-2021, sejumlah langkah strategi juga akan dilakukan,” ujar Prof Djoko Pekik melalui pemaparan Visi Misi dan Program Berpadu Maju-Bersama Istimewa yang disampaikan dalam Musyawarah Olahraga Daerah Luar Biasa (Musordalub) KONI DIY Tahun 2018 di Hotel Tara Yogyakarta pada Sabtu (12/05/2018).
Di antaranya dengan merintis, mengimplimentasikan, dan mengintensifkan MoU dengan berbagai pemangku kepentingan baik pusat maupun daerah, dan masyarakat ataupun swasta. Menyusun grand design dan road map pembinaan prestasi olahraga DIY yang terpadu bersama stakeholder terkait. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga keolahragaan seperti pelatih dan wasit. Menggalakkan penyelenggaraan kompetisi, di antaranya dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas kompetisi daerah secara terpadu, meningkatkan keikutsertaan atlet cabang olahraga (cabor) dalam kejuaraan nasional (kejurnas), mendukung pengurus daerah (pengda) cabor dan badan fungsional untuk sebanyak mungkin melaksanakan pelaksanaan kejurnas di DIY, hingga meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pekan Olahraga Daerah (PORDA).
Tidak hanya itu, menurut beliau pembinaan atlet juga mesti ditingkatkan. Dengan mengintensifkan pemanduan bakat atlet usia muda, mendorong tumbuhnya klub-klub dan sentra pembinaan prestasi olahraga, pembinaan cabor prioritas berdasarkan potensi, dan pemusatan latihan daerah (puslatda) menuju Pra-PON dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Tahun 2020. Juga menciptakan kondisi nyaman dengan fasilitasi pekerjaan dan sekolah, agar atlet dan pelatih berkomitmen untuk DIY. Mendorong daerah, kabupaten/kota untuk menyediakan sarana dan prasarana olahraga yang memadai. Bersama-sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY, KONI Kabupaten/Kota, dan Pengda Cabor, merancang program dan anggaran pembinaan prestasi olahraga. Serta memaksimalkan kemitraan dengan swasta dan masyarakat lainnya, dalam upaya memperoleh dukungan program pembinaan prestasi olahraga.
“Adapun target pembinaan prestasi olahraga DIY tahun 2017-2021 yakni peningkatan prestasi pada PON XX Papua Tahun 2020, peningkatan jumlah atlet DIY yang masuk Pelatnas, dan kesetaraan prestasi olahraga kabupaten/kota,” jelasnya.
Dikemukakan, melalui tagline Berpadu Maju-Bersama Istimewa diharapkan KONI DIY secara bersama-sama dapat bersinergi, dan berkolaborasi secara vertikal dan horisontal, internal dan eksternal dengan seluruh pemangku kepentingan Pemda DIY, DPRD DIY, memiliki akses ke Pemerintah Pusat, KONI Pusat, Pengda Induk Organisasi Cabor, Badan Fungsional, KONI Kabupaten/Kota, Pengkab/Pengkot Cabor, klub, sentra pembinaan seperti PPLP, PPLM, KKO, PAB, dan lainnya, perguruan tinggi, swasta, hingga masyarakat dalam membina prestasi olahraga DIY. Menurutnya kebersamaan adalah modal yang kuat untuk mengukuhkan semangat mencapai prestasi olahraga Jogja Istimewa di kancah nasional.
“Di PON sebelumnya DIY memiliki prestasi yang cukup baik, dengan 16 emas dan masuk peringkat sepuluh besar. Semoga di PON Papua mendatang prestasi tersebut dapat ditingkatkan, tentu dengan mempersiapkan sebaik-baiknya,” imbuh Wakil I Ketua Umum Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga dan Bidang Pembinaan Organisasi Mayjen TNI (Purn) Suwarno, S.Ip., M.Sc.
Foto & Teks : Bidang Media dan Humas KONI DIY